kievskiy.org

Spanyol Bersiap untuk Mengakui Negara Palestina: Langkah Keadilan atau Kontroversi?

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menghadiri konferensi pers dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada hari pertemuan informal para kepala negara atau pemerintahan Eropa, di Granada, Spanyol 6 Oktober 2023.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menghadiri konferensi pers dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada hari pertemuan informal para kepala negara atau pemerintahan Eropa, di Granada, Spanyol 6 Oktober 2023. /Reuters/Jon Nazca

PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengumumkan pada Rabu bahwa Spanyol bersiap untuk mengakui negara Palestina dalam waktu dekat. Dalam pidatonya di sidang parlemen, Sanchez menegaskan komitmennya untuk mengakui Palestina sebelum bulan Juli, sambil merencanakan tur Eropa untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara lain.

"Masyarakat internasional tidak dapat membantu negara Palestina jika tidak mengakui keberadaannya," ujar Sanchez, memperkuat argumennya untuk pengakuan tersebut. Menurutnya, langkah ini tidak hanya sesuai dengan keadilan, tetapi juga mendukung kepentingan geopolitik Eropa.

Namun, rencana ini tidak terlepas dari kontroversi. Meskipun usulan pemerintah kemungkinan akan mendapat dukungan mayoritas di parlemen, partai oposisi utama, seperti Partai Popular, menentang pendekatan tersebut.

Pemimpin Partai Popular, Alberto Nunez Feijoo, menyatakan bahwa pengakuan Palestina seharusnya merupakan hasil dari proses negosiasi yang lebih luas dan melibatkan lebih banyak negara.

Spanyol bergabung dengan beberapa negara Eropa lainnya, termasuk Irlandia, Malta, dan Slovenia, yang menyatakan kesediaan mereka untuk mengakui Palestina. Untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut, Sanchez akan melakukan serangkaian pertemuan dengan para pemimpin negara seperti Norwegia, Irlandia, Portugal, Slovenia, dan Belgia.

Selain tur Eropa, Sanchez juga melakukan kunjungan ke Timur Tengah pekan lalu, bertemu dengan para pemimpin Yordania, Arab Saudi, dan Qatar untuk membahas upaya perdamaian antara Palestina dan Israel.

Rencana Sanchez untuk mengakui Palestina mencerminkan komitmen Spanyol untuk mendukung solusi dua negara di Timur Tengah. Namun, pertanyaan tetap muncul tentang apakah langkah ini akan membawa kemajuan dalam upaya perdamaian atau justru memperdalam konflik yang ada.

Dengan demikian, pengakuan Spanyol terhadap Palestina menjadi bagian dari narasi yang lebih luas tentang upaya untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat