PIKIRAN RAKYAT – Meningkatnya eskalasi di Timur Tengah usai Iran menyerang Israel Penjajah Sabtu, 13 April 2024, memicu kekhawatiran Perang Dunia III (PD III). Apalagi negara-negara yang terlibat memiliki kekuatan yang cukup besar.
Jika PD III meletus, dikhawatirkan negara-negara adidaya akan menggunakan senjata nuklir sebagai penghancur musuh. Celakanya, nuklir memiliki dampak negative dan tak semua negara memilikinya.
Rusia dan Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia. Dari total 12.500 hulu ledak nuklir, 90 persen di antaranya adalah milik Rusia dan As.
Berdasarkan data dari Arms Control Association, dari jumlah tersebut sekitar 9.600 hulu ledak berada di dinas militer, dan sisanya menunggu dibongkar. Data tersebut diambil per tahun 2023 kemarin.
Baca Juga: Iran Kirim Telegram dan Sediakan Jalan Keluar untuk Hentikan Eskalasi di Timur Tengah
Daftar negara bersenjata nuklir
- Rusia: 5.889 senjata nuklir
- Amerika Serikat (AS): 5.244 senjata nuklir
- China: 410 senjata nuklir
- Prancis: 290 senjata nuklir
- Inggris: 225 senjata nuklir
- Pakistan: 170 senjata nuklir
- India: 164 senjata nuklir
- Israel: 90 senjata nuklir
- Korea Utara: 30 senjata nuklir
Dampak serangan nuklir
Serangan nuklir bisa menyebabkan korban jiwa, cedera, dan infrastruktur yang besar akibat panas dan hembusan ledakan. Selain itu, dampak radiologis yang signifikan sejak awal hingga akhir ledakan tak bisa terelakkan lagi.
Gelombang elektromagnetik dari ledakan juga bisa mengganggu telekomunikasi dan distribusi listrik. Menurut jurnal yang dikeluarkan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS energi yang dilepaskan oleh ledakan nuklir didistribusikan secara jasar sebagai 50 persen gelombang kejut, 35 persen panas, 5 persen radiasi nuklir awal, dan 10 persen radiasi kejatuhan.***