PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia memasukkan nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam daftar orang yang dicari alias buronan. Hal itu berdasarkan sebuah pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) nasional.
Setelah 800 hari perang Rusia-Ukraina berlangsung, sebuah edaran tentang penangkapan Vokodymyr Zelensky muncul dalam daftar buronan Rusia dengan peringatan “dicari berdasarkan pasal KUHP”. Namun, pasalnya tidak disebutkan.
Kemenlu Rusia juga mengeluarkan edaran bagi pendahulu Volodymyr Zelensky, Petro Poroshenko, yang masuk dalam daftar orang yang dicari berdasarkan pasal tertentu dalam KUHP Rusia.
Mantan Presiden Ukraina itu ikut masuk dalam daftar buronan Rusia, karena pelanggaran pidana. Namun, sama seperti Volodymyr Zelensky, Rusia juga tidak mengungkapkan apa pelanggaran yang dilakukannya.
Petro Poroshenko merupakan Presiden Ukraina periode 2014-2019. Kepemimpinannya kemudian dilanjutkan Volodymyr Zelensky sejak 2019.
Kasus Pidana Dibuka, Surat Perintah Penangkapan Dikeluarkan
Media Rusia, TASS mengungkapkan bahwa surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky oleh Pemerintah Rusia. Entri yang sesuai telah muncul di database polisi.
Menurut entri tersebut, Volodymyr Zelensky dicari atas artikel KUHP Rusia. Namun, pasal yang dituduhkan tidak diungkapkan.
Rusia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk sejumlah politisi Ukraina dan Eropa lainnya sejak dimulainya konflik dengan Ukraina pada Februari 2022.
Polisi Rusia pada Februari 2024 menempatkan Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, menteri kebudayaan Lithuania dan anggota parlemen Latvia sebelumnya dalam daftar orang yang dicari karena menghancurkan monumen era Soviet.