kievskiy.org

Presiden Turki: Benjamin Netanyahu Buat Hitler Iri karena Metode Genosidanya

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait dengan tindakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebutnya telah menggunakan metode genosida yang mencapai tingkat yang membuat Hitler iri.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kathimerini Yunani pada Minggu 12 Mei 2024, Erdogan mengecam tindakan Israel terhadap rakyat Gaza sebagai bentuk genosida.

Dia mengkritik serangan Israel yang menyasar ambulans, titik distribusi makanan, serta konvoi bantuan, serta tindakan Israel untuk membom rumah sakit.

“Netanyahu telah mencapai tingkat yang membuat Hitler iri dengan metode genosidanya. Kita berbicara tentang Israel yang menyasar ambulans, menyerang titik distribusi makanan, dan menembaki konvoi bantuan,” kata Erdogan, pada Minggu 12 Mei 2024.

Erdogan menyatakan ketidaksenangan dan keheranannya atas tindakan Israel terhadap rakyat Gaza selama berbulan-bulan, mempertanyakan bagaimana tindakan seperti itu bisa dibenarkan.

Ia menggambarkan Israel sebagai negara yang membunuh anak-anak, menindas warga sipil, dan menyebabkan kelaparan, kehausan, dan kekurangan obat-obatan dalam berbagai alasan, menyeret perbandingan dengan tindakan brutal Hitler di masa lalu.

Lebih lanjut, Erdogan menegaskan bahwa Gaza telah berubah menjadi penjara terbuka bertahun-tahun sebelumnya, dan menyatakan bahwa hak dan kebebasan masyarakat Gaza telah dilanggar. Dia memperkuat panggilannya untuk sebuah negara Palestina berdaulat dan merdeka dengan batas-batas tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Erdogan menambahkan bahwa Israel menolak perjanjian gencatan senjata yang disetujui oleh kelompok Palestina, menuding Israel ingin menduduki seluruh wilayah Gaza. Tuturannya menegaskan sikap Turki yang berpihak kepada hak-hak Palestina dan perdamaian di wilayah tersebut, sementara mengkritik Israel karena melanggar resolusi PBB dan hukum internasional.

Pernyataan Erdogan menandai eskalasi ketegangan antara Turki dan Israel terkait dengan konflik Palestina, yang telah lama menjadi sumber konflik regional.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat