kievskiy.org

Roundup: Rusia Bakal Turun Tangan Ikut Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Menimpa Presiden Iran

Kendaraan penyelamat terlihat setelah jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran , 19 Mei 2024.
Kendaraan penyelamat terlihat setelah jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran , 19 Mei 2024. /Azin Haghighi via REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan Minggu, 19 Mei 2024 waktu setempat. Seluruh penumpang dalam helikopter tersebut dinyatakan meninggal dunia usai ditemukan Senin, 20 Mei 2024 pagi waktu setempat.

Selain Presiden Iran Ebrahim Raisi, helikopter jenis Bell 212 buatan Amerika Serikat itu juga ditumpangi oleh Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, dan enam penumpang serta awak pesawat. Para korban dievakuasi oleh tim penyelamat dari Iran dan beberapa bantuan dari negara sekutu.

Sejak helikopter yang ditumpangi Presiden Iran dikabarkan mengalami kecelakaan, Rusia sudah berada di garis terdepan untuk membantu. Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu mengirim tim penyelamat untuk membantu pencarian rombongan Ebrahim Raisi.

Rusia juga siap membantu Iran dalam penyelidikan kecelakaan yang menimpa Raisi. Sekretaris Dewan Keamanan Rusia sergei Shoigu menyebut Moskow siap berada di garda terdepan untuk memberi bantuan penyelidikan Iran, soal penyebab jatuhnya helikopter.

Baca Juga: Mohammad Mokhber Bakal Jadi Presiden Sementara Iran Usai Raisi Meninggal

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Presiden Iran itu. Kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Putin menyampaikan bahwa dirinya menganggap Raisi sebagai teman sejati Rusia.  

Kepala Staf Militer Iran, Mohammad Bagheri juga telah memerintahkan penyelidikan atas penyebab jatuhnya helikopter yang ditumpangi Raisi. Bagheri telah memerintahkan pembentukan komite tingkat tinggi untuk meluncurkan penyelidikan soal insiden tersebut.

Sistem aviasi Iran buruk

Sejumlah pihak menyalahkan Amerika Serikat dan sanksi yang ditetapkan ke Iran sebagai pemicu kecelakaan helikopter. Hal itu memicu sistem aviasi Iran yang memburuk, tanpa ada pembaruan sedikit pun.

Analis dan konsultan penerbangan independent Alex Macheras menyebut sanksi selama puluhan tahun terhadap Iran membuat armada penerbangan sudah tua dan rusak karena tidak bisa update. Hal ini pula yang memicu tingginya korban tewas dalam kecelakaan pesawat di Iran sejak 1979, yang mencaoai 2.000 warga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat