/photo/2024/05/29/3244459963.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Arab Saudi semakin memperketat pintu masuk ke Mekah. Jalur menuju tanah haram makin dijaga ketat. Hal itu untuk mencegah potensi masuknya warga asing yang hendak berhaji tanpa visa resmi.
Di Madinah, polisi Arab Saudi memeriksa seluruh bus rombongan yang siap berangkat dari Masjid Bir Ali yang menjadi tempat pelaksanaan mikat dan niat umrah di Mekah. Yang dicek adalah visa setiap jemaah.
Selain itu, razia juga dilakukan polisi di perbatasan Madinah-Mekah di wilayah Jumum. Hal itu dilakukan terhadap rombongan jemaah yang meluncur dari Madinah.
Sementara itu, di sejumlah media sosial beredar kabar bahwa polisi Arab Saudi melakukan razia ke sejumlah pemondokan di sekitaran Mekah. Mencuat juga informasi soal adanya delapan bus jemaah tanpa visa haji yang diamankan di Kawasan Jirona, yang juga jadi tempat mikat.
Kepala Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ali Machzumi membenarkan soal pemeriksaan para jemaah haji di lokasi mikat di Masjid Bir Ali. ”Itu memang sudah menjadi kebijakan yang ditetapkan Arab Saudi,” katanya.
Sementara itu, terkait soal kabar razia yang gencar dilakukan Pemerintah Arab Saudi, Ali belum berani mengonfirmasi. Pasalnya, sejauh ini belum ada laporan resmi. Namun, dia membenarkan bahwa saat ini polisi setempat memang sedang gencar untuk memblokade para jemaah tanpa visa haji untuk masuk ke Mekah.
”Sekali lagi, kami mengimbau agar warga Indonesia untuk tidak sekali-kali berhaji tanpa memakai visa haji. Mengingat risikonya yang sangat banyak,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada banyak sanksi yang bakal diberikan kepada jemaah yang tidak memakai visa haji resmi. Salah satunya adalah potensi terkena denda hingga 10.000 rial atau setara dengan Rp 42 juta.
Selain itu, lanjutnya, jemaah tanpa visa haji juga berpotensi ditahan sementara oleh polisi Arab Saudi selama musim haji berlangsung. Kemudian, mereka juga akan dideportasi dan masuk daftar cekal.