Bayang-bayang wajah istri yang hamil tak bisa hilang. Sesekali terlintas wajah dua anak kecilnya yang memintanya segera pulang. Malam itu ia menangis diteror berjuta pikiran tak nyaman. Takut tertangkap, takut dipenjara, takut tidak bisa pulang. "Duh, Gusti..., kok bisa jadi begini....!?" ujarnya saat bertemu Tim Media Center Haji (MCH).
Lukman mengaku sebagai seorang guru ngaji. Ditemani tiga lansia kawannya asal Madura, Lukman tak henti-hentinya mengucap istigfar, memanggil-manggil asma Allah swt. Kecewa tentu saja, tetapi nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Mau segera pulang, tetapi jarak tak terkira jauhnya.
"Tidak disangka saya seperti buronan sekarang. Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya," katanya menjawab pertanyaan.
Lukman saat ini tinggal di sebuah pemondokan di kawasan Shisha, Kota Mekah. Kepada siapa pun, aa tidak akan mau menyebut nama hotelnya. Termasuk kepada jemaah-jemaah haji lain yang dikenalnya. Banyak pula di antara kawannya mengajak bertemu, tetapi ditolak Lukman. Hal itu mengingat posisinya sekarang ini.
"Ada banyak kawan jemaah di sini, wali-wali santri juga banyak yang kirim WA (WhatsApp) ingin bertemu, tapi sudah lah. Takut saya terjadi apa-apa," ujarnya.
Berangkat ke Tanah Suci sepekan lalu menggunakan jasa travel haji yang katanya dikelola mukimin asal Medan, Lukman bersama rombongan dari Madura, Mojokerto, Surabaya, dan beberapa daerah lain hanya dibekali visa ziarah dan janji-janji. Katanya, menurut Lukman, sesampai di Mekah nanti bakal diberi visa haji.
Namun rupanya janji hanya isapan jempol belaka. Padahal uang sudah disetor, biayanya macam-macam, ada yang bayar Rp 160 juta sampai Rp 200 juta. Ada yang jual tanah pula. Rencananya hari ini mereka bakal pulang saja. Tidak mau mengambil risiko melanjutkan perjalanan haji mereka.
"Iki adem panas ga doyan mangan (Ini panas dingin enggak doyan makan). Kasihan ini temen-temen, sudah jual tanah buat ke sini, kerjaan angon (gembala) kambing... Ini lagi ngumpul bahas rencana pulang," ucapnya.
Pemilik Travel Ditangkap
LNM merupakan pemilik travel paket umrah dan haji. Dia biasa menjual paket haji lewat akun Facebook. Kabar tersebut disampaikan oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Yusron B Ambary.
"Saya sebelumnya menyampaikan selebgram ya, ternyata bukan. Dia jualan melalui akun Facebooknya yang sudah punya pengikut lima ribu," kata Yusron dalam jumpa pers melalui Zoom, Jumat, 7 Juni 2024.
Di sisi lain, perusahaan miliknya tersebut ternyata legal, tetapi baru punya izin untuk perjalanan umrah saja. "Perusahaan tour-nya ini baru punya izin umrah saja," kata Yusron.