kievskiy.org

Pemilik Travel Ditangkap, Lukman dan Calon Jemaah Haji Telantar di Mekah

Untuk menghindari sengatan matahari, jemaah haji dari berbagai negara menggunakan topi atau payung saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah,  di Masjidilharam, Minggu, 2 Juni 2024. Pasalnya suhu udara di Mekah saat ini bisa mencapai 44 derajat celsius pada siang hari.* -
Untuk menghindari sengatan matahari, jemaah haji dari berbagai negara menggunakan topi atau payung saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah, di Masjidilharam, Minggu, 2 Juni 2024. Pasalnya suhu udara di Mekah saat ini bisa mencapai 44 derajat celsius pada siang hari.* - Eri Mulyani/"PR"

 
PIKIRAN RAKYAT - Sambil menanti kumandang azan Subuh pada Jumat, 7 Juni 2024 malam, Lukman duduk di sudut Masjidil Haram bersama beberapa orang kawannya.  Lukman bukanlah nama sebenarnya. Setelah koordinator travelnya ditangkap polisi Arab Saudi dua hari sebelumnya, ia kini tak ubahnya bagai "anak yang kehilangan induknya", telantar kebingungan, panas dingin terdampar di negeri orang.

Bayang-bayang wajah istri yang hamil tak bisa hilang. Sesekali terlintas wajah dua anak kecilnya yang memintanya segera pulang. Malam itu ia menangis diteror berjuta pikiran tak nyaman. Takut tertangkap, takut dipenjara, takut tidak bisa pulang. "Duh, Gusti..., kok bisa jadi begini....!?" ujarnya saat bertemu Tim Media Center Haji (MCH).

Lukman mengaku sebagai seorang guru ngaji. Ditemani tiga lansia kawannya asal Madura, Lukman tak henti-hentinya mengucap istigfar, memanggil-manggil asma Allah swt. Kecewa tentu saja, tetapi nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Mau segera pulang, tetapi jarak tak terkira jauhnya.

"Tidak disangka saya seperti buronan sekarang. Saya di sini (salat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya," katanya menjawab pertanyaan.

 
Sementara itu, pemilik travelnya (koordinator), ditangkap kemarin. Pihak travel pun tidak bertanggung jawab atas keberadaan dan keselamatan jemaahnya. "Terus sekarang bagaimana, enggak bertanggung jawab. Panas dingin ini, kawan-kawan pingin ngajak pulang," ujar lelaki 39 tahun itu.

Lukman saat ini tinggal di sebuah pemondokan di kawasan Shisha, Kota Mekah. Kepada siapa pun, aa tidak akan mau menyebut nama hotelnya. Termasuk kepada jemaah-jemaah haji lain yang dikenalnya. Banyak pula di antara kawannya mengajak bertemu, tetapi ditolak Lukman. Hal itu mengingat posisinya sekarang ini.

"Ada banyak kawan jemaah di sini, wali-wali santri juga banyak yang kirim WA (WhatsApp) ingin bertemu, tapi sudah lah. Takut saya terjadi apa-apa," ujarnya.

Berangkat ke Tanah Suci sepekan lalu menggunakan jasa travel haji yang katanya dikelola mukimin asal Medan, Lukman bersama rombongan dari Madura, Mojokerto, Surabaya, dan beberapa daerah lain hanya dibekali visa ziarah dan janji-janji. Katanya, menurut Lukman, sesampai di Mekah nanti bakal diberi visa haji.

Namun rupanya janji hanya isapan jempol belaka. Padahal uang sudah disetor, biayanya macam-macam, ada yang bayar Rp 160 juta sampai Rp 200 juta. Ada yang jual tanah pula. Rencananya hari ini mereka bakal pulang saja. Tidak mau mengambil risiko melanjutkan perjalanan haji mereka.

"Iki adem panas ga doyan mangan (Ini panas dingin enggak doyan makan). Kasihan ini temen-temen, sudah jual tanah buat ke sini, kerjaan angon (gembala) kambing... Ini lagi ngumpul bahas rencana pulang," ucapnya.

Pemilik Travel Ditangkap

Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial LNM ditangkap aparat keamanan Arab Saudi lantaran menjual paket haji tanpa tasrih di akun Facebook-nya. Lukman merupakan salah satu jemaah yang tergoda akan janji-janji manisnya LMN.

LNM merupakan pemilik travel paket umrah dan haji. Dia biasa menjual paket haji lewat akun Facebook. Kabar tersebut disampaikan oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Yusron B Ambary.

"Saya sebelumnya menyampaikan selebgram ya, ternyata bukan. Dia jualan melalui akun Facebooknya yang sudah punya pengikut lima ribu," kata Yusron dalam jumpa pers melalui Zoom, Jumat, 7 Juni 2024.

 
Pelaku LNM yang berusia 40 tahun itu adalah pemilik travel umrah AND Tour. Dia ditangkap pada Sabtu, 25 Mei 2024, dalam perjalanan menuju hotelnya di Mekah. Setelah ditangkap, LNM langsung ditahan oleh kejaksaan setempat.

Di sisi lain, perusahaan miliknya tersebut ternyata legal, tetapi baru punya izin untuk perjalanan umrah saja. "Perusahaan tour-nya ini baru punya izin umrah saja," kata Yusron.

 
Yusron pun mengimbau jemaah Indonesia yang tidak memiliki visa haji untuk segera meninggalkan Mekah dan kembali ke Indonesia. Mereka diminta untuk tidak memaksa melaksanakan ibadah haji karena tidak memiliki visa haji dan tasrih. Pasalnya jika tertangkap aparat keamanan Arab Saudi, mereka akan dideportasi, dikenakan denda 10.000 rial, dan dicekal masuk Arab Saudi selama sepuluh tahun.***  
 
***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat