kievskiy.org

Roket dan Drone Hizbullah Lebanon Hantam Situs Militer Israel, Balaskan Dendam Komandannya

Ilustrasi serangan drone.
Ilustrasi serangan drone. /Reuters/Gleb Garanich

PIKIRAN RAKYAT - Hizbullah mengklaim pihaknya meluncurkan serangan pesawat tak berawak (drone) dan roket besar yang menargetkan beberapa pangkalan militer Israel penjajah. Serangan itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran perang habis-habisan antara kelompok bersenjata Lebanon itu dan Israel penjajah.

Itu menjadi serangan terbesar oleh kelompok yang bersekutu dengan Iran tersebut, sejak pecahnya kekerasan antara kedua belah pihak pada 8 Oktober 2023. Hizbullah mengatakan, serangan di Israel utara merupakan pembalasan atas pembunuhan komandan senior Taleb Abdullah atau Abu Taleb dalam serangan udara Israel penjajah di desa Jouaiya Lebanon selatan awal pekan ini.

"Serangan gabungan juga bertujuan untuk membangun pencegahan setelah pembunuhan Abdullah," ucap sumber Hizbullah, Kamis 13 Juni 2024.

Hizbullah menggunakan 150 roket dan 30 drone peledak untuk menargetkan 15 posisi Israel penjajah, termasuk beberapa di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Media Israel penjajah melaporkan bahwa roket Hizbullah melukai sedikitnya dua orang dan mengakibatkan 15 kebakaran.

Militer Israel penjajah mengatakan bahwa "banyak" peluncuran dicegat, dan beberapa memicu kebakaran.

"Operasi itu untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh dan perlawanan mereka yang berani dan terhormat di Gaza, serta dalam konteks tanggapan terhadap pembunuhan yang dilakukan musuh Zionis di Jouaiyya," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.

"Salah satu unit Israel yang ditargetkan dalam serangan itu bertanggung jawab untuk merencanakan pembunuhan," ujarnya menambahkan.

Serangan Balas Dendam

Hizbullah juga menembakkan rentetan 200 roket ke Israel pada Rabu 12 Juni 2024. Ada laporan yang hampir konstan tentang sirene roket yang diaktifkan di Israel utara sejak Abdullah tewas bersama dengan tiga pejuang lainnya pada Selasa malam.

Hizbullah tidak mengungkapkan rincian tentang struktur militer atau jajarannya, tetapi Abdullah adalah pejuang kedua yang terbunuh dari kelompok itu yang dipuji sebagai "komandan" dalam beberapa bulan terakhir. Dia menjadi korban kedua setelah Wissam al-Tawil, yang tewas dalam serangan Israel penjajah pada Januari 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat