PIKIRAN RAKYAT - Protes yang terjadi di Negara Nigeria mendapatkan perhatian international.
Selama dua minggu terakhir, dukungan untuk protes ini telah tersebar luas di media sosial.
Gerakan itu pada awalnya menargetkan Pasukan Anti-Perampokan Khusus Federal (SASR) yang dinilai telah melakukan penangkapan, penyiksaan dan pembunuhan secara tidak sah.
Baca Juga: Indonesia Terlupakan, Honda Justru Luncurkan Dua Produk Baru Sekaligus di Filipina
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Keinginan para pengunjuk rasa pun di penuhi oleh Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dan membubarkan unit tersebut pada 11 Oktober 2020 lalu.
Namun aksi unjuk rasa jadi semakin meluas, masyarakat lebih menuntut adanya perubahan dalam pasukan keamanan serta reformasi cara menjalankan negara.