kievskiy.org

Imbas Cuitan Kontroversial, Akun Twitter Mahathir Mohamad Terancam Dibekukan atas Permintaan Prancis

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad /Instagram/@chedetofficial

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Prancis tuntut dan meminta Twitter untuk menangguhkan akun mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad karena cuitan kontroversialnya.

Pemerintah Prancis menuduh Mahathir menghasut pembunuhan karena menuliskan cuitan kontroversial yang menyebut "Muslim berhak untuk marah dan membunuh orang Prancis atas pembantaian di masa lalu".

Cuitan yang dianggap menghasut itu merupakan bagian dari serangkaian 16 thread di Twitter terkait yang diunggah pada Kamis, 29 Oktober 2020 dengan judul "Respect Others" kepada 1,3 juta followers Mahathir.

Baca Juga: Oknum Eks Aparat Kepolisian Menikam Ustaz di Aceh, Hanya 20 Menit Pelaku Berhasil Diamankan

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari The Australian, thread Twitter ini dibuat dua jam setelah seorang Muslim membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis.

Saya baru saja berbicara dengan Managing Director Twitter Prancis. Akun mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad harus segera dibekukan. Jika tidak, Twitter akan menjadi kaki tangan untuk seruan resmi pembunuhan," kata Menteri Urusan Digital junior Prancis, Cedric O, dalam unggahannya di Twitter.

Seruan untuk menangguhkan akun Dr Mahathir didukung pada hari oleh mantan perdana menteri Malaysia lainnya yakni Najib Razak.

Baca Juga: Perhatikan! Ini 4 Kesalahan Penggunaan Masker Wajah yang Wajib Kamu Hindari

Najib menyebutkan komentar yang diposting oleh musuh politiknya Mahathir telah diambil di luar konteks.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat