PIKIRAN RAKYAT - Suara salawat Nabi Muhammad SAW terdengar sayup-sayup di tengah perkampungan padat penduduk, Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis, 19 November 2020 malam.
Suara itu bukan berasal dari masjid atau surau di kawasan tersebut. Namun, selawat Nabi Muhammad itu dilantunkan para umat muslim di Kelenteng Phan Ko Bio. Endang (50), menjadi salah satu umat Muslim yang rutin beribadah di Kelenteng Phan Ko Bio. Setiap malam Jumat, Endang bersama belasan warga Pulo Geulis maupun warga dari luar rutin berkegiatan di tempat itu.
“Di sini ada pengajian setiap malam Jumat, tawasulan biasa saja. Tawasulan itu ya kita berdoa, untuk semua, untuk orang tua kita, arwah karuhun, sebagai bentuk penghormatan kita atas tauladannya. Kita bacakan doa untuk leluhur kita,” ucap Endang saat dijumpai Pikiran-rakyat.com di Kelenteng Phan Ko Bio, Senin, 23 November 2020.
Baca Juga: Tarif Prostitusi 2 Artis ST dan MA Capai Rp110 Juta Semalam, Segini Untung yang Diraup Mucikari
Selain kegiatan rutin malam Jumat, Endang menyebut kegiatan umat muslim yang rutin digelar di Kelenteng Phan Ko Bio adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad. Pada momen yang dirayakan setiap tanggal 18 Maulud itu, masyarakat Pulo Geulis saling bergotong royong mensukseskan acara. Tak peduli itu umat Budha, Islam, Kristen, atau Konghucu.
Sejak aktif digunakan sebagai tempat ibadah lintas agama pada 2007, Endang mengaku pelaksanaan ibadah di Klenteng Phan Ko Bio berjalan dengan lancar, tanpa ada penolakan.
Masyarakat di Kampung Pulo Geulis sepakat untuk mengesampingkan identitas agama demi menjaga toleransi antar warga.
Baca Juga: Terungkap Tangis Pilu Pangeran William 25 Tahun Silam, Buntut Wawancara Kontroversial Putri Diana
“Enggak hanya saat Maulid Nabi yang saling bantu, saat Natal kita juga sama-sama bantu umat Kristiani,begitu juga saat Imlek. Semua warga di sini juga saling bantu-bantu di Phan Ko,” kata Endang.
Bagi masyarakat kawasan Pulo Geulis, kelenteng Phan Ko Bio memang bukan sekadar tempat ibadah bagi umat Budha,Tao dan Tionghoa. Lebih dari itu, Phan Ko Bio hadir sebagai simbol toleransi umat beragama di tengah keberagaman suku di Kampung Pulo Geulis.