kievskiy.org

Ridwan Kamil dalam Setahun Covid-19: Dugaan Sebelum 2 Maret 2020, Kasus Bansos hingga Peran Luhut Pandjaitan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Twitter/@ridwankamil Twitter/@ridwankamil

PIKIRAN RAKYAT - Tak terasa kehadiran Covid-19 secara resmi di Indonesia sudah berusia satu tahun setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) asal Depok Jawa Barat menjadi WNI pertama yang terpapar Covid-19. 

Setahun Covid di Jawa Barat atau 2 Maret 2021, jumlah kasus kumulatif di Jawa Barat sudah tembus 214.528 kasus dengan total kematian 2.413 kasus terkonfirmasi dan 1.329 kematian kasus probable. Di Indonesia jumlah kasus total mencapai 1.347.026 dengan jumlah kematian 36.518 kasus. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Ketua Umum Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Daerah Jawa Barat memaparkan refleksi setahun Covid-19, evaluasi penanganan dan juga harapan kedepan. 

"2 Maret itu adalah hari dimana hari diumumkannya pasien pertama dari Depok tentu ada di Jawa Barat. Tapi kami menduga Covid-19 sudah masuk lebih dulu dibandingkan tanggal 2 Maret itu. Maka kita refleksi Jawa Barat pada 12 Februari sudah rapat duluan sebulan sebelumnya karena membaca fenomena global sehingga kita mensiaga satukan Jawa Barat," ujar Ridwan Kamil pada awak media di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 2 Maret 2021. 

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 3 Maret 2021: Rafael Jadi Saksi Bisu Kematian Roy, Buat Elsa Stres Berat?

Baca Juga: Man City vs Wolves di Liga Inggris: The Citizen Tangguh, Pep Guardiola Kepikiran Man Utd

Diakui dia, statement siaga I itu sempat tidak disukai karena saat itu banyak yang tidak paham. Padahal maksud dia infrastruktur harus siap menghadapi adanya virus tersebut. 

Kedua, lanjut dia, dalam setahun ini proses pembelajarannya luar biasa, karena tidak semua orang paham apa itu Covid-19. Dulu orang sehat jangan pakai masker, makanya kampanyenya hanya untuk orang sakit ternyata berubah pengetahuannya harus pakai masker. 

"Evaluasi Jawa Barat ternyata PPKM ini lebih berhasil dari PSBB. Karena PSBB itu opsional siapa yang mau nanti disetujui (pusat). Makanya ada yang pakai ada yang tidak jadi tidak komprehensif. Kalau PPKM, khususnya Jawa Bali suka tidak suka semua daerah melakukan maka sekarang trennya sudah turun. Kasus aktif masih ada tapi tren kami turun," tutur Ridwan Kamil melanjutkan. 

Di sisi lain, Jawa Barat memiliki masalah yaitu data kasusnya yang masih belum clear. Namun hal itu bukan menjadi kewenangan pemerintah provinsi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat