kievskiy.org

Kebudayaan Harus Lahirkan Sesuatu yang Unggul

KETUA KAHMI Jawa Barat, Dedi Mulyadi berfoto bersama dengan Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi dan pengurus KAHMI Kabupaten Majalengka usai pelantikan pengurus Kahmi Majalengka, Sabtu (16/5/2015).*
KETUA KAHMI Jawa Barat, Dedi Mulyadi berfoto bersama dengan Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi dan pengurus KAHMI Kabupaten Majalengka usai pelantikan pengurus Kahmi Majalengka, Sabtu (16/5/2015).*

MAJALENGKA,(PRLM).- Sebagian kalangan menilai jika kebudayaan sunda hanya berupa kesenian, baik seni tari, seni suara, seni rupa atau segalanya yang berkaitan dengan kesenian. Padahal kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dari kebudayaan harus bisa melahirkan sesuatu yang unggul, hingga pada akhirnya memiliki nilai dan identitas tersendiri. Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang juga Bupati Purwakarta pada acara pelantikan kepengurusan Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Majalengka Periode 2015-2020 di Gedung KNPI Kabupaten Majalengka, Sabtu, (16/5/2015). Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Majalengka Karna Sobahi, dewan penasehat, majalis etik, majalis pakar, serta kepengurusan KAHMI Majalengka. Pada pelantikan itu dilakukan orasi ilmiah oleh Dedi Mulyadi dan Adang Jumhur Serta pemberiaan iket khas Majalengka kepada Bupati Purwakarta, H.Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Majalengka, H.Karna Sobahi. Dedi berpendapat kebudayaan di Negara Indonesia telah terjadi kegamangan. Kondisi itu terlihat ketika adanya upaya penyeragaman dari pusat hingga ke daerah. "Kekuatan kebudayaan di Indonesia itu terletak dari keberagaman. Misalnya, di Jawa Barat itu setiap kota dan kabupaten harus memiliki keunggulan atau ciri khas yang dapat dipertahankan. Dengan demikian, kebudayaan akan menjadi kekuatan yang luar biasa dan memiliki nilai yang tak terhingga," paparnya. Dedi mencontohkan pemahaman tentang kebudayaan sunda yang hanya dipahami sebatas kesenian semata. Padahal pembangunan pendidikan dan karakternya sudah dilupakan. Sehingga diperlukan pola pikir yang sehat untuk membangun karakter itu dikembalikan kepada manusianya itu sendiri. "Orang saat ini sering berbicara kearifan lokal. Tapi pada kenyataanya hanya sebatas retorika, tanpa realitas di lapangan. Padahal untuk mempertahankan dan menjaga kearifan lokal, harusnya berani menawarkan dan mempertahankan kebudayaan yang sudah ada sejak lama," ungkap Dedi. Dedi juga menyinggung pembuatan Undang-undang di Negara Indonesia yang tidak didasari atas kepentingan bangsa dan negara, tapi lebih didominasi hasrat dan ambisi kepentingan golongan dan kelompoknya. "Saat ini yang terbaru mengenai UU Pilkada, baru saja disahkan, sudah direvisi kembali. Ini menandakan jika UU yang dibuat atas dasar kepentingan golongan maupun kelompoknya, bukan kepentingan masyarakat banyak," ujarnya. Wakil Bupati Majalengka, H.Karna Sobahi mengemukakan, pihaknya berharap dengan hadirnya KAHMI di Majalengka bisa memberikan kontribusi positif terhadap persoalan yang terjadi di Majalengka. "Sangat disayangkan sekali apabila sebuah organisasi atau komunitas terbentuk, namun tidak memberikan manfaat atau solusi, baik ide, gagasan, pemikiran, terhadap permasalahan yang terjadi. Jadi, saya tidak berharap hal itu terjadi di ormas KAHMI Majalengka," tutur Karna. Ketua MD KAHMI Kabupaten Majalengka, H.Agus Asri Sabana dalam sambutannya mengatakan, dengan terbentukanya kepengurusan KAHMI Kabupaten Majalengka diharapkan dapat memberikan kontribusi positif menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. "Dengan hadirnya KAHMI Majalengka menjadi tonggak sejarah baru untuk ikut andil dalam memberikan ide dan gagasan terhadap kemajuan bangsa dan negara, khususnya di Kabupaten Majalengka. Bisa bersinergi dan membangun tali silaturrahmi dengan semua elemen masyarakat," ucapnya. Program unggulan KAHMI Majalengka, kata Agus, pihaknya ingin membangun sekretariat KAHMI Majalengka agar bisa menjalankan roda organisasi dengan baik, sesuai dengan tujuan KAMI dan HMI itu sendiri. "Dalam lima tahun kedepan kami menargetkan pembangunan Sekretariat permanen sebagai wadah untuk menjalankan roda organisasi dan melakukan pembinaan terhadap para kader HMI," ungkap Agus. (Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat