kievskiy.org

Aksi Demo di Ruas Jalan Tol Terus Berlanjut

KAPOLRES Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Yudhi Sulistianto Wahid dan Dandim 0617 Majalengka let Kol Inf Priandy Budi Purnawan menemui masa pendemo dari Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka  menjanjikan untuk mempasilitasi agar pihak pengembang tol bersedia memenuhi tuntutan warga.*
KAPOLRES Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Yudhi Sulistianto Wahid dan Dandim 0617 Majalengka let Kol Inf Priandy Budi Purnawan menemui masa pendemo dari Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka menjanjikan untuk mempasilitasi agar pihak pengembang tol bersedia memenuhi tuntutan warga.*

MAJALENGKA, (PRLM).- Aksi demo di ruas jalan tol Cikampek-Palimanan-Kertajati oleh tiga warga, yakni Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, serta Desa Jatisura dan Jatiwangi Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka terus berlanjut dengan tuntutan yang berbeda. Sejumlah pendemo sempat membakar sebuah alat berat yang diparkir di ruas jalan dan pada siang hari biasa dipergunakan untuk mengeruk jalan hingga tak bisa difungsikan lagi. Selain itu mereka menumpahkan material tanah dan batu di tengah jalan dan meruntuhkan tiang listrik ke tengah jalan hingga menghalangi lalu lintas. Di sekitar alat berat yang dibakar warga kini sudah dipasangi garis polisi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Desa Jatiwangi dan Jatisura di kilometer 167 tepatnya di Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi. Masa menunutut agar ganti rugi lahan milik warga diselesaikan terlebih dulu sebelum pembangunan di resmikan dan dioprerasikan. Masa menuding telah terjadi penyerobotan tanah dalam pembangunan jalan tol tersebut yang terjadi di enam desa di Kabupaten Majalengka. Keenam desa itu terdiri dari Desa Jatiwangi, Jatisura, Surawangi, Pasir Melati, Bongas Kulon dan Desa Bongas Wetan dengan jumlah total luas wilayah tanah kurang lebih 144.567 m2. Mereka meminta pemerintah turun tangan menyelesaikan masalah tersebut. Saat aksi berlangsung masa didominasi kaum ibu-ibu dengan membentangkan spanduk dan pamlet, menuntut ganti rugi dan meminta Presiden Jokowi menunda peresmian tol Cikapali yang direncanakan pada 11 Juni 2015 mendatang, sebelum tuntutan warga dikabulkan. “Sebelum pembebasan lahan selesai dilakukan Presiden jangan dulu meresmikan jalan ini,” kata Hafiah salah seorang pendemo. Koordinator aksi demo di Kecamatan Jatiwangi, Maman mengatakan, sebenarnya kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Jabar, anggota DPR RI dan Pemerintah Pusat namun tak pernah didengar apalagi direalisasi. Sehingga apa yang dilakukan warga adalah luapan kekecewaan yang sudah lama tidak pernah mendapatkan tanggapan dari pemerintah maupun kontraktor jalan. Bahkan warga hingga saat ini masih membayar pajak atas tanah yang telah diserobot jalan tol tersebut. "Dulu pemeritah menawar tanah kami seharga Rp 20.700 per m2, belum juga ada kesepakatan harga, ternyata pihak kontraktor langsung membuldoser sawah, ladang yang kami miliki, mereka kami anggap menyerobot lahan. Atas kejadian ini kami menunutut pihak tol Cikapali sebesar Rp 44 miliar," papar Maman. Sedangkan petani asal Desa Bongas Kulon melakukan aksinya di KM 147 tepatnya di Desa Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya. Disini massa mendesak pihak kontraktor pembangunan jalan tol agar membangun ruas jalan untuk memudahkan para petani saat melaksanakan aktivitasnya serta membangun saluran air yang juga rusak. Dulu menurut Darto salah seorang pendemo, sebelum jalan tol dibangun ada ruas jalan desa yang cukup lebar, tapi kini tertutup oleh jalan tol. Sehingga para petani yang hendak pergi ke sawah harus memutar arah dengan jarak tempuh yang jauh. Padahal bila dibuatkan akses jalan, jarak tempuh mereka hanya beberapa ratus meter saja. Aksi demo yang dilakukan para petani di Desa Bongas Kulon ini merusak beberapa infrastuktur yang telah dibangun. Selain menumpahkan tanah dan menyimban batu di tengah jalan mereka juga meruntuhkan tihang lampu yang sudah terpasang ke badan jalan. Sehingga menggangu lalulalang kendaraan yang melintas kawasan tersebut. "Kan tol Cikapali ini mau diresmikan bulan Juni ini. Kalau tidak dari sekarang diblokir jalannya, tidak mungkin dikabulkan tuntutan kami sebagai para petani," kata petani Salam. Menurut Salam serta petani lainnya Sayuti, Asep dan Dadan, para petai hanya menginginkan agar dibuatkan jalan pintas untuk memudahkan aktivitas pertanian yang sudah berlangsung sebelum adanya jalan tol dibangun. "Dulu ada jalan utama disini, gara-gara tol dibangun, jalan ini tidak ada. Untuk itu kami hanya menuntut agar jalan baru dibangun kembali," tambah Salam. Massa pendemo sempat memblokade perjalanan Pangdam III Siliwangi Mayjend TNI Dedi Kusnadi Thamim bersama rombongan dari Polda dan Pemprov Jabar saat melakukan pengecekan tol Cikapek-Palimanan-Kertajati yang datang dari arah Cikampek menuju Palimanan Cirebon pada Senin (1/6/2015) sekitar pukul 21.00 WIB. Masa baru membuka blokade jalan setelah Kapolres Majalengka, Ajun Komisaris Besar Polisi Yudhi Sulistianto Wahid berupaya menemui warga dan berjanji akan membantu warga menyampaikan aspirasinya, dengan taruhan jabatannya bila tidak terwujud. Endang dari PT Lintas Marga Sedaya yang membangun ruas jalan tol berjanji untuk merealisasikan keinginan warga. Dan dia memohon agar tidak merusak infrastukrtur yang telah dibangun. “Apa yang diinginkan para petani mudah-musahan segera terealisasi,” kata Endang saat menemui warga pendemo. Bupati Majalengka, Sutrisno mengatakan, pihaknya meminta agar pihak investor atau pemegang proyek tol Cikapali bertanggungjawab atas keinginan rakyatnya. Jangan sampai ada persoalan yang belum diselesaikan yang dapat mengganggu kondusifivatas warga. "Saya selaku kepala daerah meminta agar tuntutan rakyat saya dikabulkan. Walau bagiamanapun aspirasi warga saya harus didengar," ujar Sutrisno saat dihubungi secara terpisah. Camat Sumberjaya Toto Prihatno menambahkan, aspirasi masyarakat dan petani Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya rencanananya dikabulkan warga. "Saya sudah telp pihak kontraktor, katanya siap mewujudkan aspirasi warga. Dalam waktu dekat akan segera dibuatkan jalan," ucap Toto. ( Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat