kievskiy.org

Pasokan Oksigen di Bogor Kritis, Pemerintah Pusat Harus Bergerak Lebih Cepat

Ilustrasi oksigen.Kota Bogor tengah kritis karena pasokan oksigen untuk pasien Covid-19 semakin menipis, bantuan dari banyak pihak tak cukup.
Ilustrasi oksigen.Kota Bogor tengah kritis karena pasokan oksigen untuk pasien Covid-19 semakin menipis, bantuan dari banyak pihak tak cukup. /Pixabay/mohamed_hassan Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Ketersediaan oksigen di rumah sakit di Kota Bogor semakin kritis. Pasokan dari stasiun pengisian oksigen pun kian menipis.

Kelangkaan oksigen ini membuat Instalasi Gawat Darurat (IGD) di sejumlah RS di Kota Bogor tidak bisa melayani pasien.

Wali Kota Bogor Bima Arya meminta pemerintah pusat untuk bergerak lebih cepat mengatasi kelangkaan oksigen tersebut.

Bima menyebut telah memantau tiga titik stasiun pengisian oksigen. Semua pemasok oksigen juga mengeluhkan pasokan di pabrikan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen saat ini

Baca Juga: Cek Fakta: China Dikabarkan Minta Kalimantan Sebagai Jaminan Utang Indonesia, Simak Faktanya

“Kondisinya memang masih kritis, masih darurat. Semua mengeluhkan pasokan di pabrikan yang tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan saat ini sehingga jalur distribusi ke RS terhenti. Jadi masuk sedikit-sedikit dan dipaksa dibagi ke rumah sakit yang betul-betul membutuhkan,” ungkap Bima Arya, Minggu 18 Juli 2021.

Untuk itu, Bima Arya mendesak kepada pemerintah pusat untuk bergerak lebih cepat mengatasi kelangkaan oksigen.

Pasalnya, kelangkaan tersebut sangat berdampak pada penanganan pasien Covid-19 terutama yang mengalami gangguan pernapasan.

“Ini juga berdampak pada angka kematian warga Isoman, dan berdampak juga pada keterisian tempat tidur. Tempat tidur di RS pun tidak bisa digunakan karena oksigennya juga tidak ada. Jadi, rasanya semua harus bergerak cepat,” tegas Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat