kievskiy.org

Volume Sampah Rumah Tangga Naik 20 Persen

SEJUMLAH petugas kebersihan dari Pemda Majalengka sedang membersihkan sampah koran bekas sAlat Idulfitri beberapa hari lalu di alun-alun kota Majalengka. Sampah rumah tangga sejak hari raya Lebaran hingga Kamis (23/7/2015) naik hingga 20 persenan atau menjadi 190.000 m kubik per hari.*
SEJUMLAH petugas kebersihan dari Pemda Majalengka sedang membersihkan sampah koran bekas sAlat Idulfitri beberapa hari lalu di alun-alun kota Majalengka. Sampah rumah tangga sejak hari raya Lebaran hingga Kamis (23/7/2015) naik hingga 20 persenan atau menjadi 190.000 m kubik per hari.*

MAJALENGKA,(PRLM).- Pasca-Lebaran terjadi kenaikan volume sampah rumah tangga mencapai 10 hingga 20 persen dari hari-hari biasanya atau menjadi 190.000 meter kubik perhari. Padahal pada hari-hari biasanya volume sampah hanya mencapai 160.000 meter kubik. Menurut keterangan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Lidup Kabupaten Majalengka Ali Alimudin disertai Kepala Bidang Pengelola Persampahan dan Kebersihan, Joyo Suhindra, Kamis (23/7/2015) kenaikan volume sampah tersebut belum termasuk jenis sampah lainnya yang ada di jalan, sampah limbah pabrik serta sampah medis. “Volume sampah harian normalnya yang setiap hari terfasilitasi petugas kebersihan dan masuk ke tempat pembuangan sampah akhir di Desa Heuleut ada sekitar 160.000 ribu meter kubik. Sejak Lebaran beberapa hari lalu mencapai 190.000 meter kubik naik sekitar 20 persen,” papar Ali. Karena tingginya volume sampah petugas kebersihan tidak diliburkan, mereka tetap bekerja seperti biasanya terkecuali pada hari raya lebaran. Itupun ada beberapa petugas yang piket terutama membersihkan sejumlah tempat bekas solat Idulfitri seperti halnya di Alun-alun kota Majalengka yang hampir semua jemaah menggunakan alas koran untuk salat. “Petugas pemungut sampah rumah tangga tidak ada yang libur mereka bekerja seperti biasa, dua kali dalam seminggu mengambil sampah keliling rumah,” ucap Ali. Menurutnya, kenaika volum sampah ini sebetulnya sudah mulai terjadi pada saat memasuki bulan Ramadan, sebab tingkat konsumtif masyarakat selama ramadhan juga ikut meningkat, walaupun waktu makan berkurang dari 3 kali menjadi hanya 2 kali saja. Volume sampah rumah tangga dan sampah pasar di bulan puasa mulai naik sekitar 5-10 persen dari volume normal harian. Ali menyebutkan naiknya volume sampah didominasi oleh sampah rumah tangga yang berjenis anorganik seperti bungkus plastik dan semacamnya. Bungkus plastik tersebut biasanya dipakai sebagai bungkus makanan minuman, dan bekas perlengkapan kebutuhan rumah tangga lainya. Sedangkan, untuk sampah organik dari berbagai macam jenisnya cenderung lebih sedikit karena bisa diolah dan hancur dengan sendirinya. Sampah-sampah yang masuk ke TPA sebagian diolah menjadi kompos sebagian lagi untuk jenis anorganik di kubur.(Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat