kievskiy.org

PDAM Pasok Air Bersih bagi Warga Desa Cipaku

WARGA Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka sedang mengantre air bersih yang dikirim oleh PDAM Majalengka. Warga di Desa tersebut sudah hampir dua bulanan kekurangan air bersih karena sumur mereka surut demikian juga dengan air sungai di wilayah mereka.*
WARGA Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka sedang mengantre air bersih yang dikirim oleh PDAM Majalengka. Warga di Desa tersebut sudah hampir dua bulanan kekurangan air bersih karena sumur mereka surut demikian juga dengan air sungai di wilayah mereka.*

MAJALENGKA,(PRLM).- Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Majalengka mulai pasok air bersih bagi warga Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, akibat air bawah tanah yang ada di lingkungan warga sudah mulai mengering. Menurut keterangangan sejumlah warga, kekurangan air bersih di wilayahnya sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Hanya situasi paling kritis berlangsung sejak tiga minggu yang lalu. Sumur warga hampir semua mengering sementara air permukaan seperti air selokan dan sungai Cipaku juga sama keringnya, yang tersisa hanya genangan sehingga airnya tidak bisa dimanfaatkan warga. “Air sumur sangat sedikit. Kami harus menunggu berjam-jam untuk memenuhi bak mandi. Pompa airpun harus dipancing terlebih dulu agar airnya bisa naik,” kata Warini salah seorang warga. Rima bahkan mengaku untuk kebutuhan mencuci sudah mulai numpang di rumah tetangganya, karena sumur miliknya yang hanya sedalam 14 meteran airnya ahanya bisa diambil pada pagi hari, sementara siang hari air surut. Makanya air sumur di rumahnya hanya dipergunakan untuk mandi dan memasak. Sedangkan untuk minum hampir semua warga menggunakan air galon isi ulang yang tersedia di kampungnya. Kesti warga lainnya mengaku berupaya menghemat air sumur di rumahnya agar air tetap tersedia. Dia dan anaknya setiap malam tidur larut malam menunggu air sumur tersedia banyak agar bisa dipompa, dan berupaya mengisi bak mandi serta ember dan buyung (tempayan). Kondisi kekurangan air bersih seperti ini menurut warga, setiap tahun terjadi. Makanya warga berharap pemerintah bisa membangun jaringan PDAM agar tidak setiap tahun warga kesulitan air bersih. Selama ini, setiap tahun warga selalu dipasok air bersih oleh PDAM, karena setiap musim kemarau warga selalu kesulitan air bersih akibat air sumur mereka mengaring. Padahal beberapa warga setempat mengaku telah berupaya memperdalam kondisi sumurnya namun nyatanya air tetap seret. Untuk mendapatkan air bersih tersebut warga rela patungan untuk membayar solar bagi kendaraan PDAM. Direktur Utama PDAM Majalengka Agus Andri Subandri yang menyaksikan langsung pembagian air bersih di Desa Cipaku mengatakan, di wilayah Kabupaten Majalengka kini ada 8 kecamatan yang sudah mulai mengalami krisis air bersih. Ke delapan kecamatan yang kekurangan air bersih tersebut diantaranya adalah Kecamatan Kadipaten, Kasokandel, Dawuan, Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya dan Palasah. Hanya saja yang meminta pasokan air bersih baru Desa Cipaku. Agus menyatakan kesiapannya untuk memasok air bersih bagi warga manakala ada permintaan seperti halnya yang dilakukan warga Desa Cipaku. Bila warga ingin mendapatkan air bersih dengan cara gratis disarankan untuk mengajukan permohonan lewat BPBD, karena disana anggarannya tersedia. Sedangkan di PDAM anggaran untuk bahan bakar kendaraan terpaksa harus disediakan oleh warga. Untuk satu tangki air bersih menurunta dibutuhkan BBM sebesar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 tergantung jarak tempuh kendaraan. “Warga yang butuh air bisa mengajukan permohonannya melalui BPBD agar benar-benar gratis, di kami anggaran untuk BBM seperti ini tidak tersedia,” kata Agus.(Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat