PIKIRAN RAKYAT - Kecewa dan maklum, itu lah yang dirasakan H. Ismet Suparmat (72), salah seorang pengusaha kos-kosan (indekos) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, di masa wabah pandemi Covid-19 saat ini.
Kecewa, karena sudah hampir setahun setengah pandemi Covid-19 terjadi, pemerintah belum pernah membantu para pengusaha pondokan tersebut.
Padahal, sejak virus Corona mewabah, secara ekonomi para pengusaha pondokan terkena dampak langsung. Usahanya lumpuh total terkena imbasnya.
Terpuruknya usaha pondokan di Jatinangor, pengaruh kebijakan pemerintah yang memberlakukan perkuliahan daring di rumah.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Tamat, Akting Aldebaran di Episode Terakhir Dibongkar Arya Saloka
Tak pelak, para mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang dulunya ngekos di tempatnya, semuanya pulang kampung, mengosongkan kamar indekosnya.
"Saya punya 30 kamar kos, semuanya kosong. Semua mahasiswanya pulang kampung dengan adanya perkuliahan daring. Mahasiswanya, ada yang dari Riau, Jember dan dari daerah lainnya. Jadi, usaha pondokan saya di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, nol," ujar Ismet menandaskan ketika ditemui di rumahnya, di Jalan Ir. Soekarno, Desa Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dengan kosongnya semua kamar kosan miliknya, sudah pasti usahanya merugi. Dari 30 kamar indekos miliknya, 10 kamar indekos di antaranya, masing-masing disewakan Rp800.000 per bulan. Sementara yang 20 kamar indekos lainnya dikontrakan masing-masing Rp7,5 juta per tahun.
Baca Juga: Cek Fakta: Pemprov Jakarta Adakan Program Pangan Bersubsidi, Simak Faktanya