kievskiy.org

Pelajar Cianjur Galang Dana untuk Korban Kabut Asap

PELAJAR Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cianjur menggalang dana untuk bencana asap di Jalan Siliwangi Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Kamis (29/10/2015). Hasil penggalangan bakal disalurkan melalui Palang Merah Indonesia.*
PELAJAR Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cianjur menggalang dana untuk bencana asap di Jalan Siliwangi Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Kamis (29/10/2015). Hasil penggalangan bakal disalurkan melalui Palang Merah Indonesia.*

CIANJUR, (PRLM).- Bel berbunyi, sebagian besar pelajar bergegas merapikan buku dan segera meninggalkan ruang kelas. Pulang. Sementara sebagian kecil mantap membawa spanduk, membentang kain dan tak lupa pengeras suara. "Lawan 'Terimakasih Indonesia'," teriak salah seorang siswa kala memulai aksi menggalang dana. Kesal, pun tersinggung tatkala negaranya menjadi bahan sindiran oleh jutaan warga negara tetangga di dunia maya. Akibat bencana asap yang tak kunjung terselesaikan, nama Indonesia menjadi bulan-bulanan. Tanda pagar #TerimakasihIndonesia pun menjadi sindiran atas kiriman asap Indonesia yang menerpa sejumlah negara. Bangsa Indonesia tidak bisa diam. Bukan juga sebatas marah tapi turut serta dalam aksi nyata. Apalagi tagar itu mulai menyindir sejak pertengah September lalu dan tak pernah usai hingga saat ini. Pesan tersebut yang digelorakan para pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cianjur saat menggelar aksinya. "Ini wujud bagaimana kami ingin sekali membantu masyarakat di Riau dan di Kalimantan. Kami dari kelas ilmu sosial dan ini wujud kami membuktika kami memiliki kepedulian sosial. Meski kami jauh dan hanya berada di Cianjur, tapi kami peduli," kata Yoga Pratama, siswa XII IPS 2 kepada wartawan di sela-sela aksi, Kamis (29/10/2015). Aksi tersebut digelar tepat di depan sekolah mereka di Jalan Siliwangi Kabupaten Cianjur. Berbekal sejumlah spanduk dan bentangan kain, mereka menuliskan ajakan untuk membantu para korban asap di Sumatera dan Kalimantan. Sembari orasi, para pelajar ini berusaha mengumpulkan dana dari para pengguna jalan. Tiga kardus bekas air mineral dijajakan untuk membantu pengguna jalan yang hendak menyumbang dana. "Selamat sore, silahkan menyumbang," ujar salah seorang siswa, sembari tersenyum. Ucapan terimakasih tak lupa mereka ungkapkan meski kepada pengguna jalan yang tidak menyumbang. Kegiatan penggalangan dana ini ternyata bukan sebatas aksi monumental. Karena kegiatan ini rupanya telah berlangsung selama sepekan. Mulai dari menggalang dana di dalam sekolah hingga akhirnya terjun ke jalanan. "Alhamdulillah dalam dua hari kami sudah dapat Rp 2 juta," kata Yoga. Penggalangan dana ini berlangsung berkala dan direncanakan akan terus digelar hingga sepekan ke depan untuk memperoleh dana maksimal. "Target tidak ada yang jelas semaksimal mungkin. Rencananya hasilnya nanti akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia untuk diberikan langsung kepada korban," kata dia. Dalam aksi tersebut, Yoga dan kawan-kawan mengkritik pemerintah karena tidak kunjung dapat menyelesaikan bencana asap. Harusnya, pemerintah lebih serius dan mampu menangkap dalang dibalik kebakaran lahan. "Informasi menyebutkan ini kebakaran yang disengaja karena ingin membuka lahan sawit. Kalau memang benar, tindak tegas pelakunya," kata dia. Senada dengan Yoga, Anissa Fauziani, menyarankan pemerintah menggenjot hujan buatan untuk meredakan bencana asap. Karena terbukti, setelah sempat diguyur hujan, titik asap mulai menurun. Selain mendesak pemerintah pusat, Anissa pun menyentil kepedulian pengguna jalan yang mengendarai kendaraan pelat merah. Dalam beberapa hari menggelar aksi, penyumbang terbanyak yakni pengguna kendaraan pribadi baik roda dua ataupun roda empat. Selain itu, para sopir angkutan umum pun turut mewujudkan kepeduliannya. Sedangkan, kata dia, sangat disayangkan kendaraan pelat merah hanya sebatas melintas. Padahal kampus SMAN 2 Cianjur bersebelahan dengan Kompleks Kantor Bupati Cianjur. "Harusnya wujudkan kepedulian. Masa kalah sama angkot," kata dara manis ini. (Tommi Andryandy/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat