kievskiy.org

Irman Gusman Menilai Penanganan Pasar Jatibarang Lamban

KETUA DPD RI, Irman Gusman, menampung aspirasi dari pedagang Pasar Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/11/2015). Irman menilai pembangunan pasar terbesar di Indramayu tersebut lamban.*
KETUA DPD RI, Irman Gusman, menampung aspirasi dari pedagang Pasar Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/11/2015). Irman menilai pembangunan pasar terbesar di Indramayu tersebut lamban.*

INDRAMAYU, (PRLM).- Ketua DPD RI Irman Gusman menilai penanganan dan pembangunan Pasar Jatibarang, di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, lamban. Menurut dia, penanganan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Indramayu belum menjadi prioritas. Hal itu dikemukakan Irman saat kunjungan kerja ke Pasar Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/11/2015). "Pembangunan pasar ini lamban meski sudah ada perhatian dari pemerintah," ucapnya. Irman mengaku, kedatangannya untuk memastikan pengelolaan pasar tradisional harus menjadi yang pokok dalam pembangunan daerah. Selama ini, dia memandang penanganan pasar tradisional sangat kurang, begitu juga di daerah lain. "Berdasarkan keterangan Kepala Diskoperindag tidak ada kendala dalam pembangunan Pasar Jatibarang baru. Berarti daerah sudah lebih mandiri dengan bantuan dari pemprov. Tidak ada bantuan pusat," katanya. Namun, selama lawatannya dan berbincang dengan pedagang, Irman mengaku mendapat keluhan dengan kondisi Pasar Jatibarang lama yang kumuh dan tidak layak. Menurut dia, pedagang mengharapkan bisa segera pindah ke lokasi yang baru. "Seharusnya, pasar tradisional jadi program prioritas agar pedagang dan pembeli merasa aman dan nyaman," ucapnya. Selain memprioritaskan pembangunan pasar yang nyaman, Irman juga meminta pembinaan terhadap pedagang. Pasar tradisional ini bukan hanya dibenahi, kata Irman, melainkan juga dibina juga manajemen perdagangannya. "Saya minta kadis berikan penyuluhan manajemen. Diharapkan lahir pengusaha-pengusaha besar dari Indramayu ke depannya," ujarnya. Selain itu, Irman meminta pembangunan pasar itu menggunakan konsep atau tematis. Dengan demikian, Pasar Jatibarang jangan hanya sebatas tempat orang jual-beli, melainkan sebagai pusat kunjungan. "Jangan hanya asal relokasi. Sayang, lokasi bagus, uang (pembangunan) ada. Pakai konsep dong (pembangunannya)," tuturnya. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Indramayu Maman Kostaman menyatakan, relokasi dilakukan karena tidak memungkinkan lagi bagi pedagang yang sudah berdesak-desakkan di tempat kumuh. "Karena lahan sempit, hanya 7.000 meter persegi, ada penertiban oleh PT KAI yang lapaknya dipakai pedagang, ditambah lagi musibah kebakaran pada Agustus 2014 sehingga pedagang di lantai 2 kami pindahkan ke lokasi sementara," ucapnya. Dia menyebutkan, sekitar 2.350 pedagang yang akan direlokasi ke pasar baru seluas 5 hektare dengan perincian, yaitu 1.800 pedagang sandang serta 550 pedagang buah dan sayur. "Luas lahan yang jauh lebih besar yaitu 5 hektare sehingga bisa menampung seluruh pedagang. Insya Allah konsepnya pasar tradisional bernuansa modern," katanya. Namun, diakuinya relokasi seluruh pedagang baru bisa dilakukan setelah pembangunan tahap kedua selesai pada 2017. Dia menjelaskan, pembangunan dimulai dengan pembebasan lahan seluas 5 hektare seharga Rp 15 miliar dari APBD Kabupaten Indramayu dan pembangunan fisik sebesar Rp 45 miliar dari Pemprov Jabar. "Pembangunan tahap pertama sebesar Rp 14 miliar tahun 2015. Tahap kedua sebesar Rp 31 miliar pada 2016. Insya Allah awal 2017 sudah bisa ditempati seluruh pedagang," katanya. (Asep Budiman/A-89)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat