kievskiy.org

Bayi Perempuan Mungil Terlahir Mulus di Gubuk Depot Rongsokan

SEORANG pekerja depot rongsokan merapikan lembaran seng pintu gubuk tempat istri dari rekan sekerjanya tinggal dan  melahirkan bayi di Desa Babakanreuma, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Jumat (13/11/2015).*
SEORANG pekerja depot rongsokan merapikan lembaran seng pintu gubuk tempat istri dari rekan sekerjanya tinggal dan melahirkan bayi di Desa Babakanreuma, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Jumat (13/11/2015).*

KUNINGAN,(PRLM).- Pasangan suami istri Nana Suryana (27) dan Solehatul Azahra (24) yang sudah hampir setahun bekerja dan sekaligus menumpang tinggal di gubuk tempat usaha penampungan dan pemilahan rongsokan serta sampah pemulung, di Dusun Puhun, RT 3 RW 4, Desa Babakanreuma, Kecamatan Sidangagung, Kabupaten Kuningan, Jumat (13/11/2015) sekitar pukul 5.00 hingga sekitar pukul 6.00 sempat dibuat panik. Dalam kurun waktu tersebut, Solehah Azahra dibantu suaminya itu terpaksa berjuang keras melahirkan dan menyelamatkan bayi perempuan buah hati pertama penikahan mereka tanpa bantuan bidan atau pun tenaga medis lainnya di gubuk tersebut. Beruntung proses persalinan ibu muda itu berlangsung normal dan lancar, serta setelah keluar dari rahim ibunya, bayi berikut ibunya itu segera mendapatkan penanganan bidan. Atas kebijakan pemilik usaha depot rongsokan tersebut, Solehatul Azahra bersama bayi perempuan mungilnya, dua jam kemudian dibawa pindah untuk tinggal sementara menumpang di rumah saudara pengusaha depot rongsokan di desa tersebut. "Saya bersama Aa (demikian Solehatul Azahra menyebut suaminya) tadi pagi sempat rada panik juga, karena begitu saya merasakan mulas-mulas, bayi dari kandungan saya ini terlihat sudah mulai keluar," kata ibu muda itu saat ditemui "PRLM" di rumah penduduk keluarga pemilik tempat usaha depot rongsokan tersebut. Solehatul Azahra menuturkan dirinya berasal dan hingga saat ini masih berstatus penduduk Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. "Saya menikah dengan Aa sekitar setahun lalu, dan sudah hampir setahun ikut menumpang tinggal di saung tempat bekerja Aa itu sambil membantu-bantu pekerjaan Aa," katanya. Sementara, suaminya itu sendiri menurut Solehatul Azahra dan beberapa orang rekan sekerja Nana Rusyana, adalah penduduk asli Desa Cipicung, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan. "Tetapi masa berlaku KTP (Kartu Tanda Penduduk) Aa sudah lama habis dan belum diperpanjang," kata Solehatul Azahra menambahkan, sambil menggendong bayi perempuan mungil yang baru dilahirkannya itu. Dia dibenarkan rekan sekerja suaminya, menyatakan sepanjang usia kandunganya itu dirinya rutin memeriksakan kesehatan diri dan kandungannya kepada bidan Hatin Dwi, bidan desa di Desa Cipicung. "Sekitar pukul 12.00 tengah malam tadi pun, saya sudah merasakan mulas-mulas dan diantar Aa ke bu Bidan Hetin. Kata Bu Bidan Hetin tadi malam, baru bukaan satu. Dan menurut perkiraan Bu Bidan Hetin, keluar (saat melahirnkan bayi)-nya masih lama sekitar siang atau sore hari Jumat ini. Akhirnya saya bersama Aa pun, memutuskan pulang lagi ke gudang (gubuk tempat tinggal mereka berdua di depot rongsokan itu)," katanya. Namun di luar perkiraan tadi, Jumat (13/11/2015) pagi sekitar pukul 5.00, ibu muda itu merasakan mulas seperti hendak melahirkan. Dan, selang beberapa menit kemudian bayi dalam kandungannya mulai keluar rahim. Mengetahui itu, suaminya dibantu rekan sekerjanya segera menghubungi bidan langganan pemeriksaan kandungan istrinya tersebut tadi. "Saat bu bidan tiba di gudang tempat tinggal saya itu, bayi kami ini sudah di luar, tetapi tali ari-arinya belum dipotong," katanya seraya menambahkan pemotongan tali ari-ari dan proses persalinan hingga penanganan perdana terhadap bayi dan dirinya, langsung dibantu dan dilakukan Bidan Henti di gubuk depot songsokan itu.(Nuryaman/A-89)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat