kievskiy.org

Awal Musim Hujan, Masa Panen Ikan Pengpreng

HERMAWAN (jongkok kiri) bersama rekannya menimbang ikan yang baru diambil dari perangkap yang dipasang di pintu air bendung Doboku, wilayah Pataruman, Kota Banjar,  Minggu ( 15/11/2015). Awal musim penghujan merupakan masa panen ikan. Dalam sehari mereka rata-rata berhasil menangkap ikan sebanyak 90 kilogram, yang langsung habis diserbu pembeli.*
HERMAWAN (jongkok kiri) bersama rekannya menimbang ikan yang baru diambil dari perangkap yang dipasang di pintu air bendung Doboku, wilayah Pataruman, Kota Banjar, Minggu ( 15/11/2015). Awal musim penghujan merupakan masa panen ikan. Dalam sehari mereka rata-rata berhasil menangkap ikan sebanyak 90 kilogram, yang langsung habis diserbu pembeli.*

BANJAR,(PRLM).- Awal musim hujan paska kemarau panjang yang diikuti naiknya permukaan Sungai Citanduy membawa berkah tersendiri bagi warga yang tinggal tidak jauh dari Bendung Dobo, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Hal itu bersamaan dengan masa panen ikan khas sungi Citanduy yakni pengpreng dan balar. Pantauan di bendung Dobo, Minggu (15/11/2015) untuk mendapatkan ikan khas Sungai Citanduy sebenarnya bkan hal sulit, akan tetapi membutuhkan ekstra keberanian. Hal itu disebabkan karena perangkap ikan berada disekitar pintu air yang posisinya cukup dalam. Saat air mengalir cukup deras, ikan pengpreng, balar termasuk beberapa jenis ikan lain seperti nilem , tawes ampal berukuran kecil berlompatan menuju pintu air. Ikan yang berhasil naik tersebut masuk ke dalam perangkap , yang mirip lorong pintu air. Banyaknya ikan berkuran kecil berlompatan melawan arus, menjadi tontonan menarik. Beberapa orang tampak asyik melihat ikan yang melompat. Sementara itu beberapa warga lainnya rela menunggu hingga dua jam untuk membeli ikan yang masih segar tersebut. Untuk mengambil ikan di dalam perangkap, tiga rang turun ke dasar pintu air. Seorang memasang tempat penampung ikan yang dibuat dari strimin, sedangkan dua orang lainnya bertugas mengamankankan jalan dan menggiring ikan agar masuk ke penampung. Sementara seorang lainnya yang berada di atas bendung, menarik ikan yang baru diambil dari perangkap. "Ketika debit air naik paska kemarau panjang, ikan berloncatan melawan arus mencoba naik ke aliran di atasnya. Kami pasang perangkap di dekat pintu air. Berkah tahunan bagi petugas bendung dan warga," tutur Hermawan. Hermawan, bersama warga sekitar bendung yakni , Yanto, Yayat dan Ojo langsung memasang perangkap, ketika mengetahui aliran air Sungai Citanduy naik, karena turun hujan di daerah hulu. Perangkap terseut dibuka setiap dua jam sekali. "Rata-rata sekali ambil dapat 25 kilogram. Kalau sedang ramai, sehari bisa dapat 1 kwintal lebih. Musim panen berlangsung hanya sekira satu bulan, setelah itu ikan tidak ada lagi," ungkapnya. Dia mengatakan bahwa ikan khas Sungai Citanduy jenis pengpreng dan balar, ukuran paling besar hanyaa sepanjang 10 sentimeter. Selain kedua jenis ikan tersebut, ada ikan lain di antaranya nilem, tawes , ampal berukuran kecil juga masuk perangkap. "Yang khas Citanduy hanya pengpreng dan balar. Rasanya enak, gurih. Ikan langsung dijual, sudah banyak yang antri. Bahkan ada yang rela menunggu lama," katanya. Lebih lanjut Hermawan yang pegawai Bendung Dobo mengungkapkan ikan yang masuk dalam pintu air, dapat langsung kabur jika terdengar suara petir. Selain itu, saat debit sangat tinggi, hanya sedikit ikan yang meloncat. "Jika ada petir, dalam waktu kurang dari semenit sudah pada kabur. Debit air yang terlampau deras ikan seolah menghilang," ungkapnya. Sementara itu, Ojo menambahkan ikan dijual dengan harga Rp 20.000 per kilogram. Sedangkan jika sudah di pasar harganya berkisar Rp 25.000 - Rp 30.000. Selain warga, beberapa pedagang ikan juga langsung membeli di tempat. "Tidak bingung jualnya, pembeli datang sendiri, bahkan ada yang sampai tidak mendapat bagian. Ada yang rela menunggu dua jam, menunggu pengambilan berikut. Panen hanya sebentar, paling berlangsung sebulan," katanya.(nurhandoko wiyoso/A-89)

Terkini Lainnya

  • Tags

  • awal

  • musim

  • hujan

  • masa

  • Panen Ikan Pengpreng

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah

  • KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya

  • Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya

  • Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran

  • Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini

  • Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita

  • Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024

  • Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah

  • Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon

  • 11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas

  • Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng

  • Kabar Daerah

  • Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Cianjur Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada di Tiga Lokasi

  • Prakiraan Cuaca Tangerang Raya Selasa 9 Juli 2024: Siang Hujan Ringan Sementara Malam Hujan Sedang

  • Kampung Pecinan, Wisata Kuliner Malam Unik di Kota Mojokerto yang Menggoda Selera

  • Olly Dondokambey Tetap Sosialisasi Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut, Ini Alasannya

  • Khofifah: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan, Capai Sejarah Terendah 9,79 Persen

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat