kievskiy.org

Penataan Daerah Kumuh di Tasikmalaya Terkendala Biaya

ANAK-anak beraktivitas di sisi Sungai Ciloseh, Kampung Sindangsari, Kota Tasikmalaya. Sungai tersebut sudah biasa digunakan warga untuk mandi dan mencuci pakaian. Sebanyak 252 hektare areal di Kota Tasikmalaya masih merupakan kawasan kumuh.*
ANAK-anak beraktivitas di sisi Sungai Ciloseh, Kampung Sindangsari, Kota Tasikmalaya. Sungai tersebut sudah biasa digunakan warga untuk mandi dan mencuci pakaian. Sebanyak 252 hektare areal di Kota Tasikmalaya masih merupakan kawasan kumuh.*

TASIKMALAYA, (PRLM).-Sebanyak 252 hektare areal di Kota Tasikmalaya masih merupakan kawasan kumuh. Sebagian di antaranya bahkan terletak di kawasan fungsional kota seperti sekitar Kecamatan Tawang, Kecamatan Cipedes, dan Kecamatan Cihideung. Meski demikian, hingga saat ini, anggaran yang direncanakan untuk menata areal kumuh tersebut ternyata belum kunjung tersedia. "Mestinya memang tahun ini ada anggarannya, tapi ternyata tidak cair. Meski demikian, kami akan mengajukan terus dan harapannya bisa diwujudkan mulai Tahun 2016," kata Kepala Bappeda Kota Tasikmalaya, Tarlan, kepada "PR" online, di Jln. Dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jumat (20/11/2015) petang. Ia menjelaskan, harapan pemkot adalah agar areal kumuh tersebut sudah dalam kondisi tertata pada Tahun 2019. Namun demikian, karena anggaran terkait penataan tersebut ternyata tidak kunjung tersedia hingga saat ini, maka Tarlan berharap hal itu tidak menjadikan target penataan daerah kumuh meleset. Hal itu menurut Tarlan beriringan dengan target kota tersebut yang berharap memiliki sistem pipa air bersih mandiri yang berasal dari Sungai Ciwulan dan Sungai Citanduy. Sebab, akan sulit mewujudkan daerah yang bersanitasi baik bila masih kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih. Ketersediaan air bersih di Kota Tasikmalaya hingga saat ini baru mencapai sekitar 60 persen. (Tachta Rizqi Yuandri/A-89)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat