INDRAMAYU, (PRLM).- Menyambut musim tanam rendeng, masyarakat Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, menggelar tradisi ngarot. Lebih dari 100 gadis dan bujang ngarot diarak keliling kampung-kampung. Berdasarkan pantauan "PR" Online, ribuan warga, wisatawan, mahasiswa, dan wartawan turut mengiringi tradisi tahunan tersebut. Tak ayal, jalan-jalan di Desa Lelea penuh sesak oleh masyarakat yang menyemut dengan ratusan pedagang di setiap sisi dan sudut jalan-jalan desa. Ngarot merupakan upacara adat menyongsong datangnya musim hujan, yaitu tibanya musim tanam padi. Biasanya adat ini dilaksanakan pada pekan ketiga bulan November atau Desember dan selalu dilaksanakan pada Rabu. Hari yang dianggap keramat dan hari baik oleh masyarakat Lelea untuk menanam padi. Istilah ngarot berasal dari kata ”nga–rot” (basa Sunda) yang berarti minum atau ngaleueut. Uniknya, hanya pemuda dan pemudi yang masih menjaga kesuciannya yang boleh ikut dalam acara ini karena jika pemuda atau pemudi sudah tidak suci akan terlihat sangat buruk di mata para peserta ngarot, dalam upacara ini para gadis desa peserta upacara dihias dengan mahkota bunga di kepalanya sebagai lambang kesucian. Berbusana kebaya berselendang yang dilengkapi aksesori, seperti kalung, gelang, cincin, bros, peniti emas, dan hiasan rambut. Para gadis pun bermahkotakan rangkaian bunga-bunga, yaitu kenanga, melati, dan kertas. Sementara remaja putra mengenakan busana baju komboran dan celana gombrang berwarna hitam, lengkap dengan ikat kepala. Pemangku adat yang juga Kuwu Desa Lelea, Raidi, berpesan kepada gadis dan bujang ngarot agar senantiasa mrngucap syukur atas hasil bercocok tanam dan sebagai penyemangat para petani untuk kembali mulai bercocok tanam. Dia berharap ngarot ini sebagai pembelajaran dan regenerasi petani dari generasi tua kepada generasi muda. Dia pun meminta kepada kaum muda Lelea agar tak melupakan basa Sunda, bahasa leluhur masyarakat Lelea. "Ngarot ada karena masih adanya basa Sunda. Basa Sunda ada karena ngarot ada. Jadi, saya minta agar menjaga dan melestarikan basa Sunda," ucapnya. Diiringi musik khas, upacara adat ngarot dimulai pukul 9.00 dengan berkumpulnya para gadis dan bujang ngarot di halaman rumah kepala desa, kemudian bersama kuwu dan sesepuh adat, mereka diarak mengelilingi kampung dengan urutan kepala desa di depan, diikuti remaja putri dan remaja putra. Seusai mengelilingi kampung, konvoi ngarot pun kembali ke aula balai desa dan disambut oleh tari topeng Indramayu. Para gadis dan bujang ngarot pun mendapat wejangan dari sesepuh dan pemangku adat, lalu diberikan beras, kendi berisi air, serta cangkul sebagai simbol untuk segera memulai menanam padi. (Asep Budiman/A-147)***
Sambut Musim Tanam, Desa Lelea Gelar Tradisi Ngarot
![KUWU Lelea, Raidi, yang juga pemangku adat Desa Lelea, memimpin arak-arakan tradisi ngarot keliling kampung di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Rabu (25/11/2015). Menyambut musim tanam rendeng, 105 perawan ngarot dan 120 bujang yang diselenggarakan setiap hari Rabu pada November-Desember.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/www/2019/desktop/images/blank1x1.png)
KUWU Lelea, Raidi, yang juga pemangku adat Desa Lelea, memimpin arak-arakan tradisi ngarot keliling kampung di Desa Lelea, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Rabu (25/11/2015). Menyambut musim tanam rendeng, 105 perawan ngarot dan 120 bujang yang diselenggarakan setiap hari Rabu pada November-Desember.*
Terkini Lainnya
Tags
ngarot
upacara
tradisi
adat
topeng
gadis
Lelea
bunga
tanam
hujan
musim
mahkota
peserta
konvoi
kampung
Artikel Pilihan
Terkini
ASN Wanita Diduga Pemeran Video Asusila Pindah Tugas dari Sumut ke Jabar, Ini Alasannya
Diamankan Polisi Usai Konvoi Ugalan-ugalan, Belasan Pemotor Remaja di Ciamis Diserahkan ke Keluarga
ASN Jabar Diduga Pemeran Wanita Video Asusila Terancam Dipecat
BKD Jabar Panggil Wanita ASN yang Diduga Jadi Pemeran Video Asusila
Polisi Main Judi Online di Bekasi, Siap-siap Ditindak Provos
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Gus Zizan: Tokoh Muda NU yang Inspiratif, Kini Terkena Skandal
Pegi alias Egi Buronan Kasus Vina Cirebon Ditangkap di Bandung, Buronan Lain Akan Ditembak jika Tak Menyerah
Ini Tampang Diduga Pegi Setiawan Alias Perong Alias Egi di Kasus Vina Cirebon
Kronologi Penangkapan Pegi Setiawan Alias Egi, Otak Utama Penghilangan Nyawa Vina Cirebon
Cara Beli dan Harga Tiket Persib Bandung vs Madura United Leg 1 Final Championship Series BRI Liga 1
Nyawa Wanita di Lembang Bandung Barat Dihilangkan Pria Bertopeng, Sempat Teriak Minta Tolong
Kapan Tiket Final Persib vs Madura United Dibuka? Kick Off 26 Maret 2024 di Stadion Si Jalak Harupat
Pegi Alias Perong di Kasus Vina Cirebon Ditangkap Polisi Setelah 8 Tahun Jadi Buronan
Detik-Detik Singapore Airlines Turbulensi Ekstrem, Penumpang dan Barang Jungkir Balik di Pesawat
Pegi Setiawan Alias Perong Tidak Melawan Saat Ditangkap, Sempat Jadi Buronan Kasus Vina Cirebon
Kabar Daerah
Cara Paling Asyik Menikmati Liburan di Pulau Bali Saat Musim Libur Anak Sekolah, Cobain!
Pilgub NTB! PPP NTB Usung Kakak TGB Berebut Kursi Gubernur di Pilkada NTB
7 Wisata Alam di Pulau Bali yang Paling Cocok Dikunjungi Saat Libur Anak Sekolah, Cakep!
Menyusuri kuliner khas Bulukumba: Resep kolak labu kuning yang enak
Deretan Taman Bunga yang Cantik Abis di Pulau Bali, Cocok Buat Libur Anak Sekolah
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022