kievskiy.org

Warga Sukabumi Kurang Suka Mengonsumsi Ikan

RATUSAN pelajar mengikuti kegiatan ngubek lauk di Kawasan Agroedukasi Cikundul, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi, Jumat (27/11/2015). Kegiatan dalam rangka menggiatkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) seiring  rendahnya asupan protein warga di Kota Sukabumi dari sumber ikan segar.*
RATUSAN pelajar mengikuti kegiatan ngubek lauk di Kawasan Agroedukasi Cikundul, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi, Jumat (27/11/2015). Kegiatan dalam rangka menggiatkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) seiring rendahnya asupan protein warga di Kota Sukabumi dari sumber ikan segar.*

SUKABUMI, (PRLM).- Asupan protein warga di Kota Sukabumi dengan mengkonsumsi ikan segar ternyata masih sangat rendah. Ikan segar yang dikonsumsi warga hanya sekitar 21,6 kilogram/kapita/ tahun dari 38 kilogram/kapita/ tahun secara nasional. Rendahnya konsumsi ikan segar disinyalir tidak terlepas masih adanya stigma negatif di tengah-tengah masyarakat. Stigma yang menyebutkan jika terlalu banyak mengonsumsi ikan maka akan mengidap cacingan masih terus membayang-bayangi masyarakat. Stigma negatif yang terus tertanam sejak penjajahan Belanda masih terus membayang-bayangi warga. Padahal kandungan protein ikan segar lebih bagus dibandingkan dengan protein daging atau telur. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi Kardina Karsoedi, Jumat (27/11/2015) di sela-sela peringatan hari pangan nasional tingkat Kota Sukabumi. “Stigma yang tertanam sejak zaman dulu membuat warga tidak suka makan ikan segar. Kondisi ini, berimbas warga mengkonsumsi ikan segar masih sangat rendah,” katanya. Didampingi Kabid Perikanan Budi Buntaran, Kardina Karsoedi mengatakan rendahnya warga mengkonsumsi ikan segar, tidak termasuk dengan olahan makanan yang berbahan dasar ikan. Makanan yang setiap waktu dijadikan makanan pelengkap selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan asupan yang selalu di konsumsi warga. “Tidak termasuk olahan bahan ikan yang dimakan sehari-hari. Termasuk makan baso ikan dan otak-otak,” katanya. Sementara produksi ikan segar di Kota Sukabumi, kata Kardina Karsoedi telah mencapai 1.800 ton per tahun. Jenisnya, ikan emas, ikan patin, ikan nila, maupun ikan lele menjadi pilihan utama warga. Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz mengaku prihatin rendahnya warga mengkonsumsi ikan. Kendati tingkat konsumsi ikan masih baik dibandingkan kota dan kabupaten di Jawa Barat, tapi diharapkan program gemar makan ikan terus berlanjut, hingga kesadaran masyarakat terbuka. (Ahmad Rayadie/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat