kievskiy.org

Asyik Berebut Air Pusaka, tak Sadar Kalung dan Uang Hilang

WARGA berjubel berebut air dari bekas pencucian benda pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung, Senin (30/11/2015). Mereka meyakini air pencucian bisa membawa berkah. Acara nyiramkeun ini setiap tahun dilakukan Yayasan Talaga Manggung untuk  menjaga budaya leluhur mereka.*
WARGA berjubel berebut air dari bekas pencucian benda pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung, Senin (30/11/2015). Mereka meyakini air pencucian bisa membawa berkah. Acara nyiramkeun ini setiap tahun dilakukan Yayasan Talaga Manggung untuk menjaga budaya leluhur mereka.*

MAJALENGKA,(PRLM).- Terlalu berkonsentrasi mengambil air dari bekas siraman benda pusaka kerajaan Talaga Manggung, Munirah (50) warga Desa Padarek, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka tak menyadari kalung yang menempel di lehernya serta uang yang disimpan dalam tas raib dicopet saat berdesakan dengan pengunjung siraman lainnya, Senin (30/11/2015). Akibat kejadian tersebut Munirah menderita kerugian kurang lebih sebesar Rp 9.000.000. Menurut keterangan korban Munirah, musibah penjambretan dan pencopetan yang menimpanya terjadi sekira pukul 9.30 WIB. Saat itu dia mendatangi acara siraman benda pusaka bekas peninggalan Talaga Manggung yang diselenggarakan Yayasan Talaga Manggung di depan museum, dengan mengenakan kalung emas seberat 14 gram serta tas berisi uang dan telefon seluler. Saat acara siraman berlangsung hampir semua warga yang hadir dari berbagai daerah mendekati benda-benda pusaka yang sedang disiram air kembang, untuk mengambil airnya guna menyiram tanaman. Karena air siraman dipercaya warga bisa menyuburkan tanaman. Munirah pun ikut berdesakan dengan pengunjung lainnya mengambil air tersebut.Tidak menyadari kalung yang menempel di lehernya ada yang menjambret demikian juga dengan uang yang ada di dalam tasnya. “Saya baru sadar setelah keluar dari desakan orang saat akan jajan minuman karena haus ternyata uang di tas tidak ada. Semakinpanik ketika kalung saya juga raib,” ungkap Munirah. Rasti teman korban membenarkan hal itu, Beruntung menurutnya kedatangan Munirah ke acara siraman bersama rombongan lainnya sehingga Munirah bisa pulang ke rumah dengan mendapat bantuan beberapa temannya. Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Yudhi Sulistianto Wahid disertai Kapolsek Talaga Ajun Komisaris Polisi Suparman membenarkan musibah yang dialami korban, kasusnya kini sedang dilakukan penyelidikan aparat. Dia menghimbau agar masyarakat selalu waspada ketika datang ke tempat-tempat keramaian karena di lokasi seperti itu akan sangat rentan munculnya kejahatan. Makanya masyarakat disarankan untuk tidak mengunakan perhiasan dan membawa uang dalam jumlah berlebih.(Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat