kievskiy.org

Hujan Masih Minim, Kondisi Sawah Mulai Retak-retak

SEORANG petani sedang menyiangi sawahnya yang kering di Blok Bodag, Desa Sukakerta, Kecamatan Kertajati. Ratusan hektare areal sawah di wilayah tersebut kekeringan sebagian belum mulai tanam karena rendahnya curah hujan.*
SEORANG petani sedang menyiangi sawahnya yang kering di Blok Bodag, Desa Sukakerta, Kecamatan Kertajati. Ratusan hektare areal sawah di wilayah tersebut kekeringan sebagian belum mulai tanam karena rendahnya curah hujan.*

MAJALENGKA,(PRLM).- Sejumlah petani di Desa Sukakerta, Pasiripis dan Sukamulya, Kecamatan Kertajati serta petani di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka waswas dengan minimnya curah hujan. Kondisi sawah mulai retak-retak, mereka khawatir tanaman yang baru berusia dua minggu mati akibat tidak adanya hujan sementara pompa pantek sangat terbatas. Sementara itu lahan sawah yang sudah ditanami di Kabuaten Majalengka kini baru mencapai 70 persen. Untuk mengatasi hal tersebut Dinas Pertanian kini mulai menggerakan brigade air yang sudah dibentuk Bupati dan Dandim dengan mengoperasikan 20 pompa air berkapasitas 3 inci dan 8 inci di samping ratusan pompa yang sudah diserahkan kepada petani. Ratusan hektare areal sawah di wilayah Kertajati sebagian sudah mulai tanam dan tanamannya berusia dua mingguan. Namun akibat tidak mendapat pasokan air tanaman padi mulai menguning sementara tanahnya mulai retak-retak meski retakannya baru beberapa milimiter hingga satu senti meteran. Akibat sawah tidak berair, akhirnya rumput tumbuh subur hampir mengalahkan tanaman. Sejumlah petani tetap berupaya memelihara tanamannya dengan membersihkan rumput-rumput yang mulai tinggi hingga setinggi tanaman padi. Bagi sawah yang retakannya sudah cukup parah sejumlah petani segera mengoperasikan sumur pantek dan mengalirkannya menggunakan pipa hingga beratus-ratus meter seperti yang dilakukan Iwan petani asal Desa Pasiripis. “Ketika tanam saya memompa air hingga berhari-hari. Untuk mengairi areal sawah seluas satu bau (500 bata) pompa harus beroperasi lima hari lima malam dengan kapasitas pompa 2 inci, kini sawah sudah ditanami kering lagi, makanya bila tidak ada hujan terpaksa harus mompa lagi,” kata Iwan yang mengolah sawah bengkok di Blok Bodag, Desa Sukakerta seluas satu bau. Hal yang sama dilakukan Sumini yang sawahnya baru ditanami dua mingguan, namun kini kering. Meski demikian dia terus berusaha menyiangi padinya dengan harapan hujan bisa turun dalam waktu dekat sehingga tanamannya bisa tertolong. “Tahun lalu bulan Desember sudah mulai tanam, sehingga setahun sawah bisa ditanami dua kali. Sekarang masuk Januari hujan jarang turun banyak sawah yang belum bisa digarap, makanya banyak yang pesimis bisa tanam, petani yang sudah tanampun pesimis tanamannya bisa tumbuh,” kata Sumini. Menurut Sumini, Iwan dan Warta hampir seluruh areal sawah di wilayahnya adalah sawah tadah hujan, sehingga bila curah hujan rendah seperti saat ini maka sawah tidak bisa ditanami padi dengan baik. Sebagian petani lainnya kini baru menggarap lahan kering dengan menggunakan traktor, mereka mengaku tidak mengetahui kapan bisa mulai tanam karena tidak ada air, padahal bibit padi sudah terlalu tua untuk ditanam. “Awalnya kami mengira curah hujan bakal tinggi seperti biasanya sehingga pada bulan Desember begitu hujan turun segera menyemai padi, tak tahunya hujan sulit datang,” ungkap Sukinih. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka Hanna Naditsha H disertai Kepala Bidang Tanaman Pangan Taham mengatakan untuk mengatasi kesulitan air para petani, pihaknya kini sudah menerjunkan Brigade Air, 20 pompa air sudah dikirim kepada kelompok tani yang sawahnya kesulitan air. “20 pompa ini yang disiagakan secara khusus untuk menangani kekeringan yang sipatnya emergency, diluar itu sudah ada ratusan pompa yang diberikan kepada petani,” ungkap Taham. Akibat minimnya curah hujan hingga minggu ke dua Januari dari luas lahan 53.000 hektare kini baru seluas 39.000 ha yang sudah ditanami, sisanya sebagian masih digarap lahan kering dengan sistim padi gogo. “Sawah yang belum ditanami itu Jatitujuh bagian Utara, Kertajati bagian Barat dan sebagian sawah yang berbatasan dengan kawasan hutan. Namun dengan terus dioperasikannya pompa air diharapkan semua areal sawah bisa ditanami meskis ebagian mengalami keterlambatan tanam,” kata Taham.(Tati Purnawati/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat