kievskiy.org

Keluarga Menunggu Kedatangan Jenazah Korban

MAEMUNAH (52), ibunda Ahmad Muhazab yang tinggal di Blok Desa RT 4 RW 1 Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng, menunjukkan ijazah MTs putra ketiganya itu, Jumat (15/1/2016).*
MAEMUNAH (52), ibunda Ahmad Muhazab yang tinggal di Blok Desa RT 4 RW 1 Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng, menunjukkan ijazah MTs putra ketiganya itu, Jumat (15/1/2016).*

INDRAMAYU, (PRLM).- Linangan air mata kerap menetes di pipi Maemunah (52), ibunda Ahmad Muhazab yang tinggal di Blok Desa RT 4 RW 1 Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng. Meski dikabarkan telah meninggal, wanita paruh baya itu belum menerima kabar kematian anaknya hingga jenazahnya kembali ke pangkuannya. Maemunah mengaku putranya terakhir kali pulang sekitar September 2015. Sempat hilang kontak dengan anak ketiganya itu selama sebulan terakhir. Diketahui, Maemunah memiliki lima buah hati, yaiu Latifah (35), Parhati (33), Ahmad Muhazab (25), Nahrowi (19), dan Siti Nahriyah (17). "Padahal, biasanya sering pulang dan selama sebulan ini Azan susah dihubungi," ucapnya. Kalaupun pulang kampung, ungkap Maemunah, Azan tidak pernah cerita apa-apa selain pekerjaannya. "Sifatnya pendiam dari dulu. Pernah kerja di Jakarta jualan ban dan kebab di Subang. Pernah juga minta izin kerja bangunan dan saya izinkan yang penting halal," ucapnya. Terkait berita pengeboman Sarinah Jakarta, Maemunah mengaku tak tahu menahu lantaran televisinya rusak. "Tahu-tahu ada polisi dan anggota Kodim Indramayu yang ke sini subuh hari," ujarnya. Dengan keadaannya yang memiliki darah rendah dan muntaber serta suaminya sakit stroke selama setahun belakangan, dia tak mampu pergi ke Jakarta untuk memastikan jasad putranya. "Saya ingin bertemu, melihat keadaannya," tuturnya. (Asep Budiman/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat