kievskiy.org

Imlek Sakral Bersama Patung Budha Raksasa

DUA pengunjung bersembahyang di depan patung budha di Vihara 8 Pho Sat, Kampung Jati, Kelurahan Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Senin (8/2/2016).*
DUA pengunjung bersembahyang di depan patung budha di Vihara 8 Pho Sat, Kampung Jati, Kelurahan Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Senin (8/2/2016).*

CIBINONG, (PRLM).- Tenang. Matanya terpejam tanda tertidur pulas. Bibir agak lengkung tersungging seperti tanpa beban pikiran. Sangat besar, panjang posturnya saja 18 meter, namun jauh dari kesan menakutkan. Yang terlihat justru kedamaian, yang sekaligus mendamaikan. Menambah khusuk umat yang bersembahyang di Vihara 8 Pho Sat, Kampung Jati, Kelurahan Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Senin (8/2/2016). Patung Budha tidur ini berdimensi panjang 18 meter, tinggi 5 meter, dan lebar 2,5 meter. Beratnya ditaksir lebih dari 100 ton. Angka tersebut berdasarkan perhitungan bahan bangunan yang dipakai. Batu kali untuk patungnya saja sebanyak 15 truk, plus semen 500 sak. Belum lagi besi dan pondasi cakar ayam yang dibangun di bawahnya sebagai bantalan. Banyaknya 27 titik. Keluarbiasaan itu yang bisa menambah kesakralan sembahyang di Vihara 8 Pho Sat. "Tergantung orangnya, masing-masing bisa merasakan sendiri kesakralan itu," kata Ade Utyu Dhanu, pendiri sekaligus ketua pembina Vihara Buddha dharma dan 8 Pho Sat kepada "PR". Vihara ini dibangun pada 2006. Setelah itu, pada 2010 baru patung Budha raksasa turut didirikan. Pembangunan patung butuh waktu sampai dua tahun. Ade menyebut, dia menggagas pembangunan patung ini karena sebuah petunjuk spiritual. Belakangan, vihara dan patung Budha dilengkapi dengan dibangunnya sebuah panti asuhan. Masih di area vihara. Ade berharap, kesakralan ibadah di Vihara 8 Phosat menghasilkan kebaikan di tahun baru Imlek ini. "Semoga lebih baik dari tahun kemarin. Aman, tentram, dan damai. Di tahu ini, yang penting kita semua menanam kebaikan. Kalau sudah begitu hasilnya pun pasti kebaikan," kata dia menyampaikan pesan tahun baru. Setiap hari besar, ribuan orang berkunjung ke vihara ini. Pada perayaan Imlek seperti sekarang, jumlahnya mencapai hampir 2.000 orang dalam saru hari. Kebanyakan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Tak cuma jumlah pengunjung yang spesial. Hal lain yang istimewa di perayaan Imlek adalah penampilan patung Budha yang lebih segar. Pasalnya, setiap vihara memiliki ritual tahunan memandikan patung Budha, termasuk Vihara 8 Pho Sat. Waktunya adalah satu pekan menjelang hari raya Imlek. Tak main-main, untuk memandikan patung Budha berukuran besar ini, pengurus harus mengerahkan dua puluh orang. Sebagian merupakan umat yang selalu bersembahyang di Vihara 8 Pho Sat. "Untuk memandikannya pun tentu ada beberapa ritual yang tidak boleh terlewat satu pun," kata Andrean Halim, pengurus vihara. Selain memandikan patung sebelum Imlek, ada ritual lain terkait perawatan patung besar ini, yaitu pengecatan ulang. Itu juga dilakukan sekali setiap satu tahun. Tepatnya saat vihara ini merayakan hari jadinya. Tahun ini, hari jadi Vihara 8 Pho Sat jatuh pada 8-9 Mei. Dirayakan selama sepekan penuh. Dalam rentang waktu satu pekan itulah, terdapat prosesi pengecatan ulang patung Budha. Rangkaian ritual tersebut juga tak luput dari perhatian umat, bahkan jumlah yang datang berkali lipat dibanding Imlek. Angkanya bisa mencapai 5.000. Meski patung Budha ini merupakan benda spiritual, Andrean menyebut, masyarakat umum pun bisa mengunjunginya. Beberapa kampus bahkan sempat datang untuk melihat dan berdiskusi tentang keagamaan di vihara ini. "Beberapa waktu lalu malah saya kaget, umat yang datang kok pake kerudung semua. Ternyata rombongan mahasiswa sebuah kampus Islam yang datang untuk mempelajari. Intinya kami terbuka," kata Andrean. (Gugum Rachmat Gumilar/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat