kievskiy.org

Warga Blokir Jalan Truk Pengangkut Sampah Masuk TPA Cibeureum

JAJARAN truk pengangkut sampah dilarang masuk kawasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Rabu (10/2/2016). Warga menagih janji Pemerintah Kota Banjar membuatkan akses jalan desa antara Jajawar - Cibeureum yang ditutup paska longsornya TPA Cibeureum setahun lalu.*
JAJARAN truk pengangkut sampah dilarang masuk kawasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Rabu (10/2/2016). Warga menagih janji Pemerintah Kota Banjar membuatkan akses jalan desa antara Jajawar - Cibeureum yang ditutup paska longsornya TPA Cibeureum setahun lalu.*

BANJAR, (PRLM).- Warga Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar memblokir truk pengangkut sampah yang hendak membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum, Rabu (10/2/2016). Aksi tersebut dipicu kekesalan warga terhadap janjji pemerintah Kota Banjar yang belum membuat akses jalan baru sebagai pengganti jalan desa yang tertimbun sampah paska longsor TPA Cibeureum setahun lalu. Pantauan di lokasi, setidaknya ada empat truk sampah berhenti. Semua parkir tidak jauh dari TPA Cibeureum. Keberadaan mobil penuh sampah tersebut, menebar aroma tidak sedap di sekitar kawasan tersebut. Aktivitas di TPA juga terhenti. Warga bertekad menggelar aksi blokir truk terus berlanjut, hingga pemerintah memenuhi janji melakukan kegiatan pengerjaan akses jalan baru. Jalan baru pengganti akses sebelumnya, memperpendek hubungan antara wilayah Jajawar dengan Cibeureum. "Kami sudah melayangkan surat kepada pemerintah Kota Banjar, mengingatkan kesepakatan untuk segera membangun jalan baru. Fasilitas itu sebagai pengganti lama yang tertimbun sampah akibat longsornya TPA Cibeureum," tutur Iwa ( 64) warga Cibeureum. Dia mengungkapkan lebih dari sebulan sebelumnya ada pertemuan antara warga dengan pemerintah Kota Banjar. Dalam pertemuan disepakati dalam waktu sebulan akan dilakukan pengerjaan pembuatan jalan baru. "Akan tetapi hingga hari yang ditentukan, ternyata sama sekali tidak ada kegiatan. Kami sudah kesal menunggu, hingga akhirnya ada kesepakatan satu bulan, itu pun tidak terlaksana. Akhirnya kami mengambil langkah tersebut," tuturnya. Mengatasi aksi tersebut Rabu (10/2/2016) dilakukan pertemuan, di TPA Cibeureum, dipimpin Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan. Tidak kurang 100 warga Jajawar dan Cibeureum ikut dalam pertemuan, yang dihadiri Kepala Dinas Cipta Karya Ciamis Yoyo Suharyono, dan kepala Seksi Kebersihan, Diah. Dalam pertemuan itu akhirnya dicapai kesepakatan survei lapangan yang nantinya bakal menjadi akses jalan baru, sepanjang 273 meter dan lebar 7 meter. Survei lapangan tidak hanya diikuti pihak Cipta Karya, akan tetapi juga Bina Marga Banjar, pemilik tanah dan didampingi petugas. "Kami sebelumnya sudah disurvei lapangan untuk memastikan lokasi jalan, termasuk pemilik tanah yang akan dibebaskan. Hasil survei ulang, ada penambahan pemilik, dari sebelumnya hanya 7 orang, setelah cek ulang ada 8 orang," kata Yoyo. Pertemuan sekaligus membahas pembebasan lahan. Pemilik tanah sebelumnya mengajukan permintaan pembebasan lahan Rp 1 juta per bata. Akan tetapi pihak Dinas Ciptakarya menawar Rp 500.000. Setelah itu diputuskan lahan Rp 750.000 per bata. Yoyo juga mengatakan bahwa untuk pencarian pembelian, tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, karena harus melalui mekanisme pembahasan dalam forum resmi pemerintah. Dia mengatakan harus cepat mengambil keputusan , untuk mengantisipasi munculnya gejolak masyarakat. "Saya tidak bisa membayangkan apabila persoalan berlarut, sementara truk sampah tidak boleh masuk TPA. Demi kepentingan bersama, saya berani memertaruhkan jabatan, dengan menyetujui harga pembebasan lahan Rp 750.000 per bata. Saya bersyukur warga memperbolehkan truk kembali masuk TPA," ujarnya. (nurhandoko wiyoso/A-88)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat