INDRAMAYU, (PRLM).-Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Indramayu menyesalkan sikap petugas keamanan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang mempersulit penyerahan bantuan secara langsung pada Amanda, anak keluarga miskin penderita tumor, Kamis (3/3/2016) kemarin. Para mahasiswa harus berurusan dengan satpam hingga sempat terjadi adu mulut sebelum akhirnya diperbolehkan masuk.
Sejak marak diberitakan Amanda tak diperbolehkan dipotret
Ketua Umum HMI Indramayu, Alani mengaku bermaksud menjenguk sekaligus menyerahkan hasil penggalangan dana yang mereka lakukan di Indramayu beberapa waktu lalu. Penyerahan bantuan kata dia dilakukan saat jam besuk. "Saya masuk dalam keadaan pintu penjagaan terbuka sekitar pukul 17.15 dan tidak ada pencegahan dari satpam. Setelah di dalam kami malah diusir keluar dari ruangan Amanda," katanya, Jumat (4/3/2016).
Alani menduga pelarangan itu berkaitan dengan maraknya pemberitaan mengenai Amanda di media massa. Ketua Badan Permusyawarahan Desa Patrol Baru Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu, Wawan mengakui sejak marak diberitakan ia bahkan tidak diperbolehkan memotret Amanda dengan kamera ponselnya.
Setelah diadakan mediasi dengan kepala keamanan, para mahasiswa akhirnya diperbolehkan menyerahkan bantuannya di luar kamar Amanda di lantai 2 Kenanga nomor 5. Keluhan itu juga telah disampaikan pada salah seorang anggota Komisi IX DPR RI yang sedianya akan menjenguk Amanda hari ini. (Hilmi Abdul Halim)*