kievskiy.org

Warga Cileueur Khawatirkan Ada Longsor Susulan

USAI melantik pengurus Kwartir Ranting Pramuka Rajadesa, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengunjuni lokasi longsor di Desa di Desa Tanjungsukur, Kecamatan Rajadesa, Senin 14 Maret 2016.*
USAI melantik pengurus Kwartir Ranting Pramuka Rajadesa, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengunjuni lokasi longsor di Desa di Desa Tanjungsukur, Kecamatan Rajadesa, Senin 14 Maret 2016.*

CIAMIS,(PR).- Warga Dusun Cileueur, Desa Tanjungsukur, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis masih dibayangi kekhawatiran bakal terjadi longsor susulan, paska ambrolnya tebing Gintung yang menghancurkan tiga rumah. Sebanyak 40 rumah yang ada di sekitar lokasi longsor termasuk rawan longsor karena ada di sisi tebing. Hingga Senin 14 Maret 2016 warga sudah selesai membersihkan tiga puing rumah yang hancur di terpa longsor tebing Gintung. Tiga rumah yang hancur itu dihuni delapan jiwa. Rumah tersebut milik Maman, Jenal dan Sutiah (80). Kejadian tersebut mengakibatkan Ny.Emah dilarikan ke RSUD Ciamis setelah dirawat di Puskesmas Rajadesa, sedangkan Ny. Sutiah dirawat di rumah kerabatnya. Keduanya diselamatkan warga dari dalam reruntuhan rumah. Mengantisipasi timbulnya korban , beberapa pemilik rumah yang lokasinya berdekatan dengan titik ,longsor memiluh mengungsi di tempat tetangganya yang aman. Sementara itu pemerintah Kabupaten Ciamis menawarkan relokasi bagi warga yang rumahnya rawan longsor. "Kami tawarkan untuk relokasi, pindah ke lokasi yang lebih aman. Kami juga segera melakukan kajian menyangkut kelayakan tempat tersebut . Apabila hasil penelitian lokasi harus dikosongkan, tentunya warga juga harus menyadari kondisi yang ada," tutur Bupati Ciamis Iing Syam Arifin. Dia mengemukakan itu saat menin jau lokasi longsor di Dusun Cileueur, usai melantik pengurus Kwartir Ranting (Kwaran) gerakan Pramuka Kecamatan Rajadesa. Dalam kesempatan itu Iing Syam Arifin menjenguk Ny. Sutiah yang tengah dirawat di rumah tetangganya. "Pemerintah Kabupaten Ciamis membebaskan biaya perawatan korban. Saya juga minta warga lebih waspada, apalagi saat turun hujan. Lebih baik menyingkir ke lokasi yang aman," katanya. Sementara Pelaksana harian Kepala Desa Tanjungsukur, Nandi mengungkapkan, longsor yang terjadi pada hari Minggu (13/3/2015) mengakibatkan tiga rumah rusak berat, selain itu dua warga luka akibat tertimpa rumah yang hancur. "Ada 40 unit rumah yang masuk kategori rawan, karena berada tidak jauh dari tebing. Saya juga selalu mengingatkan warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dini," tuturnya. Dia mengungkapkan, longsor dipicu turunnnya curah hujan tinggi. Dua pekan sebelumnya terjadi ergeseran tanah, yang disusul timbulnya retakan pada tebing setinggi 25 meter dan memanjang hingga 100 meter. Saat turun hujan lebat, jelasnya air masuk ke dalam tanah melalui reretakan tanah, hingga kondisi tanah jenuh air. Akibat beban berat, terjadi longsor. Selain menerjang tiga rumah, kejadian itu juga mengakibatkan persawahan seluas satu hektare rusak, 13 kolam ikan hancur, menimbun jalan lingkungan sepanjang 60 meter, 100 meter saluran air hancur dan 40 rumah terancam. "Tanda bakal longsor sudah muncul sejak beberapa hari lalu. Kami menyadari lokasi tersebut masuk daerah rawan, akan tetapi hanya itu yang dimiliki. Soal relokasi, segera kami bahs bersama warga," kata Nandi.(Nurhandoko Wiyoso/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat