kievskiy.org

Penanganan Sungai yang Rusak Butuh Anggaran Rp 289,276 Miliar

SEJUMLAH  anak bermain di sungai Cisuluheun. Kini alur sungai di Cisuluheun di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka merusak sarana umum sekolah dan pemukiman warga.*
SEJUMLAH anak bermain di sungai Cisuluheun. Kini alur sungai di Cisuluheun di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka merusak sarana umum sekolah dan pemukiman warga.*

MAJALENGKA,(PR).- Ada sebanyak 43 titik sungai dari jumlah 115 sungai yang ada di Kabupaten Majalengka mengalami kerusakan berupa abrasi, terjadinya pengalihan alur sungai yang kerusakannya mengancam pemukiman penduduk serta merusak sarana umum di desa yang dilintasi sungai. Untuk memperbaiki kerusakan sungai tersebut dibutuhkan anggaran hingga Rp 289,276 miliar yang penanganannya sepenuhnya dilakukan oleh Balai besar Wilayah Sungai, karena pegelolaan sungai-sungai tersebut seluruhnya dilakukan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Besarnya anggaran perbaikan tersebut menurut keterangan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi Kabupaten Majalengka Agus Tamim, karena tingkat kerusakan di hampir semua wilayah sungai cukup besar. Abrasi sungai di sejumlah titik hingga menghabiskan tanggul sungai dan mengancam pemukiman serta ada juga yang aliran sungainya pindah hingga menghantam perkampungan warga seperti yang terjadi di Blok Cirelek, Desa Nunuk, Kecamatan Maja. Aliranh sungai yang semula berada di tengah kini beralih ke pinggir dan langsung menghantam lahan warga dan gedung sekolah. Hampir seluruh kerusakan aliran sungai kini mengancam pemukiman warga sebagian telah merusak rumah hingga puluhan rumah hancur, ada pula yang merusak sarana umum seperti menghancurkan empat lokal bangunan sekolah seperti yang terjadi di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, serta menghancurkan rumah seperti yang terjadi di Desa Ampel, atau Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung. “Selama musim penghujan ini kerusakan alur sungai sangat parah, di satu titik seperti tanggul sungai Ciwaringin gerusan sungai mencapai lebih dari 300 meteran,” ungkap Agus. Seluruh lokasi bencana sudah dilaporkan kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dan pihak BBWS sudah meninjau langsung ke lapangan untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki. Pemerintah Kabupaten Majalengka juga sudah merinci dimana saja kerusakan terjadi dan berapa anggaran yang harus disediakan untuk perbaikannya. Agus berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau Pemerintah Pusat bsia segera melakukan perbaikan atas kerusakan sungai tersebut, karena bila terlambat dilakukan perbaikan maka akan lebih banyak korban yang rumahnya hancur tergerus air, selain itu tingkat kerusakan akan semakin parah dan biaya perbaikanpun akan semakin besar. “Selama ini jumlah titik kerusakan cukup banyak namun perbaikan setiap tahunnya hanya ada dua lokasi saja tak heran bila kerusakan tanggul sungai semakin parah, jumlah korbanpun semakin banyak. Harapannya kedepan perbaikan seimbang dengan tingkat kerusakan walaupun tidak seluruhnya. Kami tahun Pemerintah Provinsi bisa melihat skala prioritas perbaikan,” ujar Agus Tamim yang kini terus memantau alur sungai.(Tati Purnawati-Kabar Cirebon/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat