kievskiy.org

Berpetualang Kuliner di Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA, (PR).- Bila memanjakan mata merupakan hal yang biasa selama liburan, maka sesekali Anda perlu menghabiskan waktu untuk memanjakan lidah melalui wisata kuliner. Menikmati beragam sajian kuliner mulai dari menu utama, makanan pembuka, makanan penutup, camilan, hingga makanan tradisional merupakan hal yang dapat dinikmati di Kota Tasikmalaya. Adapun luas kota yang tidak terlalu besar, akan memudahkan Anda untuk berpindah-pindah lokasi. Belum lagi, wilayah Kota Tasikmalaya memiliki kepadatan lalu lintas yang rendah dibandingkan Kota Bandung apalagi Jakarta. Artinya, Anda akan cukup kesulitan menemukan kemacetan di kota tersebut.
 
Mengacu pada Jakarta yang bersuhu panas dan Bandung yang bersuhu dingin, maka suhu di Kota Tasikmalaya dapat dikatakan hangat. Meski demikian, musim hujan yang baru saja datang sekitar sebulan lalu bisa saja mengubah hal tersebut sewaktu-waktu. Bila pada pagi pertama di Kota Tasikmalaya Anda sudah mesti berhadapan dengan pagi yang dingin, apalagi bila terjadi hujan pada malam hari atau dini hari, maka berkunjung ke Surabi Ceu Mamah merupakan pilihan tepat untuk menghangatkan perut. Tempat makan yang terletak di sekitar Jln. Purbaratu tersebut mulai ramai dikunjungi pembeli sejak 06.00 WIB.
 
Bagi Anda yang pernah mengenal para penyanyi cilik seperti Enno Lerian dan Trio Kwek Kwek pada masa kecilnya, maka usia Anda bisa dikatakan sama dengan usia usaha surabi itu. Meski hanya mengandalkan satu varian rasa, yakni orisinil, tapi Surabi Ceu Mamah sukses melewati masa orde baru, krisis moneter, masa reformasi, hingga zamannya foto selfie seperti saat ini. Untuk menikmati surabi legenda di kota tersebut, Anda hanya perlu menyiapkan uang Rp 1.000. Bila Anda memiliki nafsu makan yang sedikit di atas normal atau merupakan penyuka telur, maka hanya dengan menambah Rp 2.000, surabi orisinil plus telur pun siap untuk Anda santap.
 
Usai mengganjal perut keroncongan di pagi hari, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Kantor Perwakilan Pikiran Rakyat Kota Tasikmalaya yang terletak di pertigaan lampu merah Jln. Cimulu dan Jln. Dokter Soekardjo. Setelah sampai, harap ingat betul lokasi itu karena pada beberapa paragraf berikutnya akan dijelaskan mengapa Kantor Perwakilan Pikiran Rakyat Kota Tasikmalaya akan menjadi lokasi penting pada wisata kuliner di kota tersebut. Setelah menghapal betul lokasi kantor, perut yang mulai lapar kembali sehabis mencari alamat bisa dimanjakan dengan menyantap kupat tahu di dekat kantor tersebut.
 
Berbeda dengan nasi goreng dan mi goreng pada umumnya yang menggunakan bahan bakar gas, di Jln. Tentara Pelajar Tasikmalaya, nasi dan mi digoreng menggunakan arang
 
Kupat tahu pertama berlokasi di Simpang Lima Kota Tasikmalaya yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari kantor tersebut. Kupat Tahu Taman cukup unik dibandingkan kupat tahu pada umumnya karena menggunakan bawang daun untuk topping-nya. Tahu pada hidangan tersebut sangat renyah karena digoreng hingga kering, sementara taburan tauge menambah kesegaran dan tekstur ketika disantap. Kupat tahu yang mulai dihidangkan sejak 09.00 WIB hingga malam tersebut cocok bagi wisatawan yang ingin mencoba kupat tahu "aliran baru" karena menggunakan topping unik pada penyajiannya.
 
Namun demikian, bagi pencinta kupat tahu konvensional yang mendambakan cita rasa tradisional, maka pilihan bisa jatuh pada Kupat Tahu Kabita di Jln. Tarumanegara. Adapun jalan tersebut hanya berjarak sekitar 300 meter dari Kantor Perwakilan Pikiran Rakyat Kota Tasikmalaya. Rasa yang ditawarkan oleh kupat tahu tersebut tidak sesederhana bumbunya yang hanya terdiri dari bumbu kacang saja. Adapun tahu yang disajikan bisa digoreng biasa atau hingga betul-betul kering, tergantung permintaan konsumen. Soal harga, hampir semua sajian kuliner di Kota Tasikmalaya memiliki harga bersahabat.
 
Setelah menyantap kupat tahu di sekitar Simpang Lima Kota Tasikmalaya atau Kantor Perwakilan Pikiran Rakyat Kota Tasikmalaya, Anda yang beragama Islam bisa melaksanakan salat Zuhur di Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang berjarak hanya sekitar 1 km dari kantor tersebut. Setelah salat, selain mengistirahatkan perut, Anda juga dapat melihat bedug berukuran raksasa yang berada di halaman masjid tersebut. Bila menengok keluar masjid, Anda bisa berjalan sekitar 1 menit untuk melihat Tugu Adipura yang terletak tidak jauh dari masjid tersebut.
 
Cuaca yang cerah pada siang hari biasanya menguras tenaga dan menuntut adanya asupan protein agar tetap berstamina tapi tidak merasa mengantuk. Maka, bakso sepertinya jadi pilihan tepat. Tidak jauh dari masjid agung, terdapat Jln. Pemuda, jaraknya hanya sekitar 800 meter dari masjid. Di jalan tersebut terdapat Mie Bakso Laksana yang menjadi salah satu legenda kuliner Kota Tasikmalaya. Tekstur bakso lembut dan memiliki rasa daging sapi yang kuat menjadi andalan usaha kuliner itu sejak tahun 1980an. Melewati berbagai gejolak ekonomi, usaha kuliner Mie Bakso Laksana konsisten mempertahankan rasa dan takaran porsinya. Pada krisis moneter dan ketika harga daging sapi melambung, kualitas tetap terjaga. Maka tidak heran bila prinsip "harga ga pernah bohong" disematkan pada usaha kuliner tersebut.
 
Setelah nikmat menyantap bakso, hanya sekitar 1 km dari Jln. Pemuda terdapat santapan unik yang berlokasi di Jln. Galunggung. Di D'Wendis Martabak Ice Cream, para petualang kuliner dapat merasakan sensasi melahap martabak manis ukuran mini ber-topping es krim dan buah-buahan. Meski kecil, jangan pernah sesekali mengecilkan rasanya. Sebab di tempat makan itu, berlaku prinsip "size doesn't matter". Didukung pelayanan yang ramah dan suasana yang nyaman, ngemil di tempat tersebut akan menjadi salah satu kenangan yang berkesan di Kota Tasikmalaya.
 
Petualangan kuliner terus berlanjut untuk mengoptimalkan liburan dan memanjakan lidah. Setelah menikmati yang manis-manis di Jln. Galunggung, maka Anda bisa meneruskan petualangan kuliner dengan menyusuri Jln. Galunggung hingga Jln. Bantar. Karena jaraknya yang lebih dari 2 km, maka sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan. Setelah tiba di perempatan lampu merah Jln. Bantar - Jln. Ir. H. Juanda, maka wisatawan sudah dekat dengan Soto Ayam Kampung Nonoy. Usaha kuliner tersebut buka sejak 09.00 - 21.00 WIB. Akan tetapi, waktu operasional tersebut berlaku hanya jika Anda sedang beruntung.
 
Meski memiliki waktu operasional hingga malam hari, tidak jarang saking larisnya, tempat makan tersebut sudah tutup karena kehabisan sejak sore. Oleh karena itu, untuk berjaga-jaga, wisatawan yang ingin menikmati gurihnya soto ayam kampung di tempat tersebut mesti datang selambatnya pada sore hari. Bila beruntung, seporsi soto ayam kampung dengan kuah yang gurih dan wangi siap memanjakan lidah. Belum lagi, kombinasi potongan daging ayam kampung dan ayam kaling yang pas dan tidak "lebay" sangat pas untuk menikmati sore di Kota Tasikmalaya.
 
Setelah beristirahat dan membersihkan diri sehabis melakukan petualangan kuliner sejak pagi hingga sore hari, maka Mie Jaka di Jln. Tentara Pelajar bisa menghangatkan malam di kota tersebut. Berbeda dengan nasi goreng dan mi goreng pada umumnya yang menggunakan bahan bakar gas, di tempat tersebut, nasi dan mi digoreng menggunakan arang. Aroma arang dan daun pisang yang muncul dari hidangan nasi dan mie goreng di tempat tersebut menambah hasrat untuk bersantap. Akan tetapi, selezat apapun santapan di tempat itu, masih terlalu pagi untuk mengakhiri petualangan kuliner di kota tersebut.
 
Masih ingat lokasi Kantor Perwakilan Pikiran Rakyat Kota Tasikmalaya yang dihafal pada pagi hari? Nah, malam hari merupakan saat yang tepat untuk berada di lokasi tersebut. Sebab, tidak kurang dari 30 jenis sajian kuliner terdapat di lokasi itu. Mulai dari bandrek, sate sapi, warung nasi, kebab, bakso, steak, kue basah, kue kering, kopi, teh telur, masakan padang, warung tegal, jus, bakso, nasi goreng, mie goreng, dan masih banyak lagi tersedia di lokasi tersebut. Berpetualang kuliner di sekitar kantor pada malam hari merupakan salah satu pilihan tepat. Selain itu, lokasinya juga cukup nyaman digunakan untuk berkumpul bersama teman-teman dan menghabiskan malam.
 
Lain malam, maka lain lagi pagi hari. Pusat kuliner yang berada di Jln. Dokter Soekardjo dan Jln. KHZ Mustopa bergeser ke pusat kuliner tertua di Kota Tasikmalaya, Jln. Raden Ikik Wiradikarta. Sejak 06.00 WIB, jalan yang dahulu bernama Jln. Kalektoran tersebut menyajikan berbagai hidangan, termasuk hidangan khas Tasikmalaya, Nasi Tutug Oncom. Berkunjung ke Nasi Tutug Oncom Kalektoran Ibu Tini, maka Anda bukan hanya disambut seorang pedagang, tapi disambut sebuah keluarga. Sebab, datang ke tempat itu, Bu Tini selalu ditemani oleh anak, menantu, hingga cucu-cucu nya. Selain nasi tutug oncom, Anda juga bisa menikmati bubur, sajian warung nasi, rujak, dan beraneka gorengan yang tidak jauh dari lokasi tersebut.
 
Bila sejumlah sajian kuliner di atas belum cukup untuk memanjakan lidah dan perut Anda, maka berkunjung ke Rumah Kopi Baretto di Jln. Galunggung bisa menjadi pilihan tepat. Akan tetapi, bukan hanya untuk menikmati kopi dan sajian lainnya, tapi berbincang-bincang dengan Teguh Nugraha dan rekan-rekannya di Komunitas Wisata Kuliner Tasikmalaya. Berbincang dengan mereka, maka Anda akan menambah waktu liburan di Kota Tasikmalaya. Sebab, bukan hanya belasan, tapi puluhan lokasi kuliner akan direkomendasikan oleh KWKT. Menambah khazanah kuliner sekaligus memuaskan hasrat cita rasa Anda dalam berwisata kuliner.***
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat