kievskiy.org

Petualangan Erik Airlangga Berakhir di Puncak Carstensz

BERAKHIR sudah petualangan Erik Airlangga (30). Karyawan PT.Freeport asal Tasikmalaya yang gemar mendaki gunung itu menghembuskan nafas terakhir akibat terkena badai salju dan terserang hipotermia saat mendaki Puncak Carstensz, Pegunungan Jayawijaya, Timika, Papua, Minggu 17 April 2016 pukul 07.00. Tangis haru keluarga pun pecah saat jenazah ayah dari Kinar (3) ini tiba di kediamannya di Perumahan Laswi Residence, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Senin 18 Apriil 2016. Jenazah karyawan PT. Freeport Indonesia ini tiba di kediamannya sekitar pukul 01.40 setelah sebelumnya tiba di Jakarta melalui penerbangan dari Jayapura, Papua. Keluarga yang diwakili Widya (56) menyambut jenazah Erik yang diantarkan langsung oleh perwakilan PT. Freeport Indonesia. Sang istri, Mesti (30) yang tengah hamil lima bulan juga tak kuasa menahan kesedihannya. Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit karena terpukul mendengar kabar duka dari Puncak Carstensz, Mesti yang terus didampingi ibunya tampak tegar saat menyaksikan prosesi pembukaan peti jenazah Erik. Tangis keluarga pun kembali pecah saat mereka menyaksikan kondisi jenazah Erik yang sudah berkain kafan. Suasana semakin haru, saat sang anak pertama, Kinar (3) menangis histeris memanggil nama sang ayah. “Erik meninggal dengan tersenyum. Petualangan Erik akhirnya berakhir setelah pendakian ke limanya di Puncak Carstensz. Kami terpukul dengan kejadian ini, tetapi anggap ini kecelakaan, sehingga kami sekeluarga mengikhlaskan,” tutur kakak kandung Erik, Widya saat dijumpai dikediaman Erik, kemarin. Widya menceritakan, adiknya memang gemar mendaki gunung sejak duduk di bangku kuliahnya. Bahkan, Erik tercatat salah seorang anggota pecinta alam di kampusnya di ITB dan kerap mengisi waktu luangnya dengan mendaki berbagai gunung di Indonesia. Pada pendakian Puncak Carstensz sejak 14 April lalu, Erik tak sendiri. Dia mendapatkan tugas dari kantornya untuk memandu 32 pendaki yang tergabung dalam tim Ekspedisi Wanita Kartini Freeport dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April mendatang. Nahas, saat perjalanan turun dari Pyramid Carstensz, Erik dan dua rekannya terjebak badai salju, Sabtu 16 April 2016 malam. Informasi yang dihimpun “PR”, Erik sempat terpental sejauh 300 meter bersama kedua rekannya, dan langsung mengalami hipotermia (kedinginan hebat) sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan. Sementara kedua rekannya, dikabarkan kritis. Widya mengaku mendapat kabar meninggalnya Erik pada Minggu 17April 2016 sekira pukul 06.00 pagi. Dia sempat menduga, Erik meninggal karena dibunuh mengingat kondisi Papua sedang tidak stabil. Pasalnya, Erik dikenal sebagai pendaki profesional, sehingga keluarga cukup kaget saat mengetahui Erik meninggal saat mendaki satu-satunya gunung yang tertutup salju di Indonesia itu. “Erik sebenarnya sudah sering naik ke Carstenz, makanya dia dipercaya kantornya untuk menjadi pemandu tim Woman Expedition Kartini Freeport. Namun, pada pendakian terakhirnya, Erik memang mengaku sedang kurang enak badan, tetapi memaksakan naik,” ucap Widya. Sebelum meninggal, Widya mengungkapkan, Erik sempat mendadak pulang karena anak perempuannya, Kinar, di rawat di rumah sakit pada pertengahan Maret lalu. Sebelum melakukan pendakian pun, Erik yang jarang tinggal berjauhan dengan keluarganya terus berkomunikasi secara intens dengan sang istri yang tengah hamil. Meskipun terpukul, keluarga Erik tetap mengikhlaskan kepergian pria yang dikenal aktif sebagai anggota Dewan Keluarga Masjid baik dikompleknya maupun di masjid PT. Freeport Indonesia. Widya berharap, musibah yang menimpa Erik bisa menjadi bahan pembelajaran bagi seluruh pecinta pendaki gunung. “Kita tidak pernah tahu kondisi alam yang sebenarnya. Jadi saya himbau kepada pendaki gunung agar lebih berhati-hati lagi, jangan memaksakan jika kondisi tidak memungkinkan,” ucap Widya. Jenazah Erik telah dimakamkan Senin 18 April 2016 pagi, di tempat kelahirannya, di Tempat Pemakaman Umum Maleber, Kabupaten Ciamis. Sementara itu, pihak perwakilan PT. Freeport yang mengantarkan jenazah Erik enggan diwawancarai wartawan. Namun, di sela-sela serah terima jenazah kepada keluarga korban, perwakilan PT. Freeport Indonesia yang diketahui mantan atasan Erik mengatakan jika Erik adalah sosok yang supel dan rajin beribadah. “Saya tidak ada hak untuk berkomentar, silakan ke pihak keluarga,” tutur perwakilan PT. Freeport tersebut.*

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat