kievskiy.org

DPRD Desak Percepatan Pembangunan Bendungan Leuwi Nangka

SUBANG, (PR).- Ketua Komisi 3 DPRD Subang Bangbang Irmayana mendesak agar pembangunan bendungan Leuwi Nangka di Kelurahan Dangdeur Kecamatan/Kabupaten. Subang, utamanya tanggul semetara bisa dipercepat. Pasalnya keberadaan bendungan itu penting dalam mendukung ketahanan pangan, sebelum bangunan utamanya mampu mengairi sekitar 4.387 hektar areal sawah di tiga kecamatan. "Sejak jebol pertama kali, dan dibuat tanggul sementara, kemampuan mengairi sawah menjadi kurang optimal. Apalagi hampir setiap tahun, tanggul darurat itu selalu jebol, sehingga pasokan air berulangkali menjadi terganggu," kata Bangbang saat meninjau lokasi pembangunan Bendung Leuwinangka, Kamis 12 Mei 2016. Dia mengatakan untuk jangka pendek pengerjaan tanggul darurat diharapkan bisa cepat selesai. Sebab petani di tiga kecamatan sedang membutuhkan pasokan air, menghadapi musim tanam gadu 1. Sedangkan bangunan permanennya diharapkan bisa tuntas tahun ini, sehingga nantinya kemampuan bendungan itu mengairi sawah bisa optimal lagi seperti sebelum jebol pertama kali. "Prioritas utama, tanggul darurat yang sudah tiga kali jebol bisa tuntas secepatnya, supaya air bisa masuk sawah karena saat ini sudah banyak petani tanam dan persiapan musim gadu," ucapnya. Bangbang mengungkapkan ketika audience dengan pihak BBWS selaku pemilik kewenangan, diperoleh informasi bendung permanen ditargetkan bisa tuntas sembilan bulan ke depan. "Kami akan terus melakukan evaluasi berkala per tiga bulan, guna mengetahui progres pembangunannya. Sebab petani sudah menunggu cukup lama, menginginkan pasokan airnya bisa normal lagi. Sejak jebol bangunan permanen tahun 2012 lalu, pasokan air tak optimal utamanya sawah di Pagaden barat sering tak kebagian air," ujarnya. Diakui Bangbang, dari pihak pelaksana mengatakan proses pembangunan menghadi kendala saat curah hujan tinggi. Utamanya pada awal tahun hingga maret kemarin, curah hujannya masih tinggi. "Memang, cuaca jadi kendala. Tapi sekarang intensitas hujan sudah mulai berkurang, kami berharap delapan bulan atau kurang pembangunan bisa selesai," tuturnya. Pengurus kelompok tani Desa Bendungan Kecamatan Pagaden Barat, Asep Mumu menegaskan keinginannya agar bendungan permanen segera tuntas. Sebab dengan tanggul darurat pasokan air tak optimal, ditambah lagi setiap musim hujan hampir tiap tahun selalu jebol. Akibatnya pasokan air sering terhenti. "Kami inginnya bendung permanen segera tuntas. Tapi buat jangka pendek seperti menghadapi musim gadu, tanggul darurat yang jebol segera selesaikan," katanya. Dikatakannya, tanggul darurat sepengetahuannya sudah tiga jebol, ditambah bangunan permanen jadi empat kali. Terakhir tanggul darurat jebol lagi Maret lalu, dan hingga kini pasokan air belum normal lagi. "Katannya tiga minggu air sudah normal lagi, sempat ada air kecil kirain mau ngalir eh tahunya malah hilang lagi. Mungkin pekerjaan tanggul daruratnya belum selesai," tambhnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat