kievskiy.org

Rob Berlalu, Nelayan Melaut Lagi

NELAYAN memacu perahunya keluar dari kawasan Dermaga Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, belum lama ini. Nelayan Palabuhanratu dan Ujunggenteng mulai kembali melaut setelah gelombang tinggi yang menimbulkan banjir rob mereda.*
NELAYAN memacu perahunya keluar dari kawasan Dermaga Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, belum lama ini. Nelayan Palabuhanratu dan Ujunggenteng mulai kembali melaut setelah gelombang tinggi yang menimbulkan banjir rob mereda.*

PALABUHANRATU, (PR).- Nelayan di Palabuhanratu dan Ujunggenteng mulai kembali melaut meskipun gelombang di sepanjang laut selatan diprediksi masih tetap tinggi hingga sepekan ke depan. Mereka terpaksa melakukan hal itu karena tak memiliki pekerjaan lain. Pasalnya, sejak cuaca buruk melanda pada pekan lalu, sebagian besar nelayan menganggur. Nelayan asal Ujunggenteng Oyo Sunaryo (47) mengaku berani mengambil risiko kemungkinan diterjang gelombang demi menafkahi anak dan istrinya. Menurut dia, gelombang di tengah laut sudah tak setinggi beberapa waktu lalu yang hingga menimbulkan banjir rob di sembilan kecamatan. "Tapi ikannya masih sulit ditangkap. Soalnya saya juga belum berani melaut terlalu jauh. Mungkin ikannya semakin menjauh karena cuaca buruk minggu lalu," ujar Oyo, Minggu, 12 Juni 2016. Ia mengatakan, hasil tangkapan ikan baru bisa kembali normal dalam 1-2 minggu setelah cuaca buruk yang menimbulkan banjir rob berhenti. Menurut dia, dalam kurun waktu tersebut, harga ikan di tempat pelelangan ikan pun akan merangkak naik karena stok ikan berkurang. "Ikan yang bisa ditangkap baru layur, kalau tuna masih susah. Soalnya harus melaut lebih jauh,” katanya. Nelayan asal Palabuhanratu Mis'an Udin (50) menambahkan, gelombanng tinggi yang disertai banjir rob yang terjadi pekan lalu memengaruhi kualitas air. “Biasanya dalam sehari bisa membawa nangka ikan sebanyak 150 hingga 250 kilogram. Sekarang, paling bangyak 30 kilogram,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat