kievskiy.org

Taman Dirgantara, Lokasi Favorit untuk Ngabuburit

MAJALENGKA,(PR).- Taman Dirgantara yang terletak di Bundaran Munjul atau Jalan Abdul Halim Majalengka kini menjadi salah satu pusat keramaian di Kota Majalengka yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah untuk ngabuburit. Pengunjungnya tidak hanya datang dari wilayah sekitar kota Majalengka namun juga dari berbagai pelosok Majalengka seperti pinggiran Jatitujuh, Talaga, Ciandeu, Kecamatan Majalengka, Panyingkiran, Ligung, Jatiwangi, dan sejumlah warga lainnya. Masyarakat mulai berdatangan mulai pukul 15.30 WIB, mereka duduk-duduk di bawah rimbunan pepohonan sambil menikmati keindahan panorama alam pegunungan yang ada di bagian Selatan Majalengka, atau menikmati indahnya Gunung Ciremai di bagian Timur yang tersorot sinar matahari hingga hijaunya pepohonan di gunung serta tanah bekas longsoran di bagian tebing Gunung Ciremai dan gugusan gunung terlihat cukup jelas. Sebagian lagi berfoto selfy di dekat pesawat tempur yang kini dijadikan monumen. Sementara anak-anak yang ikut bersama orang tuanya ramai bermain, ada pula yang berlari-lari kecil di pelataran taman yang sengaja disediakan untuk areana bermain anak. Saat hari-hari biasa pelataran tersebut biasa dipergunakan untuk joging. Beberapa meter dari Taman Dirgantara yang luasnya hampir 1 ha ini, terdapat air mancur disertai patung ikan yang sudah lebih dulu dibangun Pemerintah Kabupaten Majalengka, sehingga pengunjung banyak yang menikmati tingginya air mancur di Bundaran tersebut. “Majalengka itu ternyata indah, apalagi dinikmatinya di Bundaran dan taman Dirgantara,” ungkap Nana Waskana asal Desa Sumber, Kecamatan Jatitujuh. Masriah dan Pepen asal Bantarwaru mengaku sengaja datang ke Majalengka untuk ngabuburit sambil buka bersama dengan sejumlah temannya. Tidak banyak yang mereka lakukan di taman hanya ngobrol sambil menikmati keindahan kota. “Kami berangkat dari rumah pukul 13.30 WIB, setelah mendengar dari tetangga kalau suasana di Taman Dirgantara ramai dan indah, kami datang berenam menggunakan sepeda motor,” ungkap Masriah. Mimin, Turiah dan Wiwin asal Sumberjaya juga mengaku sengaja datang ke Taman Dirgantara bersama sejumlah teman lainnya menggunakan kendaraan bak terbuka. Setelah ngabuburit di taman Mimin akan buka bersama di taman dan baru pulang setelah berbuka. Bupati Majalengka Sutrisno menyebutkan, pemerintah sengaja menyediakan taman untuk keindahan kota Majalengka dan menyediakan kawasan hijau terbuka sekaligus sebagai patu-paru kota. Dan semua itu untuk dinikmati semua orang. “Saya ingin membangun taman Dirgantara ini sengaja mendatangkan pesawat tempur milik TNI AU yang sudah tidak dipakai lagi, pesawat tersebut dihibahkan TNI AU untuk Majalengka, dan sekarang taman bisa dinikmati masyarakat,” ungkap Sutrisno. Hanya dia berpesan kepada pengunjung agar tidak menganggu tanaman apalagi merusaknya, serta masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan kota. “Masyarakat diminta tidak membuang sampah di jalanan atau disembarang tempat, karena disana sudah disediakan tempat sampah yang diletakan diberbagai sudut, pengunjung bisa menyimpan sampahnya sesuai jenisnya, organik atau an organik,” ungkap Sutrisno. Di sepanjang jalan di sebelah Barat dan Selatan taman banyak pedagang kaki lima yang menjajakan aneka jajanan berupa makanan ringan, bubur, soto, bakso serta aneka minuman. Sehingga pengunjung taman yang ingin sekedar berbuka bisa di sana. Di Bulan puasa pedagang kaki lima semakin bertambah banyak, yang semula hanya beberapa puluh pedagang di bagian Barat taman di bawah pepohonan, kini meluber ke bagian depan hingga ke bagian Selatan. Saking banyaknya yang bejualan, para pedagangpun sampai-sampai mengabaikan keselamatan pengguna jalan dan estetika. Beberapa pedagang ada yang menyimpan dorongannya di tikungan jalan hingga mengganggu kenyamanan pengguna kendaraan dan rawan terjadinya kecelakaan, selain itu sejumlah pedagang lainnya menyimpan dorongan hingga menutupi plang “TAMAN DIRGANTARA” Tulisan taman yang hurufnya hingga setinggi lebih dari 1,5 meterpun tidak bisa terbaca dengan jelas karena tertutup gerobak milik pedagang kaki lima. Kondisi seperti ini seolah dibiarkan pihak berwenang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat