SUBANG, (PR).- Sembilan lokasi rawan macet tersebar di tiga wilayah Kabupaten Subang menjadi fokus perhatian pada saat arus mudik lebaran nanti. Apalagi dari data tahun lalu, jumlah kendaraan pemudik yang melintas Kabupaten Subang terus mengalami kenaikan. "Lokasi rawan macet itu tersebar di tiga wilayah, ada empat di Pantura, tiga di wilayah tengah Subang, dan dua di wilayah selatan. Umumnya pasar tumpah," kata Waka Polres Subang, Johanson Sianturi seusai rapat koordinasi lintas sektor Operasi Ramadniya tahun 2016 di Aula Pemkab Subang, Selasa, 21 Juni 2016. Dia mengungkapkan pada saat arus mudik dan balik nanti berbagai upaya antisipasi telah disiapkan, utamanya mengurai kemacetan bila terjadi. Selain melibatkan lebih dari 1.700 personil, petugas juga akan disebar disejumlah pos. "Jumlah total pos yang disiapkan selama operasi ramadani sebanyak 104 unit, terdiri dari pos gatur 80, PAM 13 dan pelayanan 11," ujarnya. Melalui rapat lintas sektor ini sebagai upaya memastikan koordinnasi dengan steakholder. Sasarannya pada saat pelaksanaan nanti, operasi ramadania ini bisa berjalan dan mengantarkan pemudik sampai ke tujuan, dan arus balik kembali keasalnya dengan selamat. Kasatlantas, Sujana mengatakan ke sembilan lokasi rawan macet, di jalur pantura yaitu Pasar Sukamandi, Ciasem, Pamanukan, dan Pusakanagara. Kemudian tiga di wilayah tengah, yaitu pasar Cipeundeuy, Kalijati, dan rest area di tol Cipali. Sedangkan di selatan ada dua lokasi, yaitu pasar jalan cagak dan persimpangan sariater di Ciater. "Prediksi pemudik yang melintas Subang, tak akan berbeda dengan tahun lalu, 70 persen melalui jalan tol Cipali, sisanya 30 persen ke jalur pantura dan tengah, mayoritas pemudik yang menggunakan sepeda motor," ujarnya. Dia mengatakan, walaupun mayoritas pemudik melintas di jalan tol dan jalur pantura, tetapi. Jalur lain yang bisa digunakan tetap disiapkan termasuk jalur alternatif. Upaya mengatasi kemacetan akibat pasar tumbah, telah disiapkan sistem kanalisasi. "Daerah rawan macet di sekitar pasar, akibat banyak yang menyebrang. Dengan kanalisasi, waktu dan tempat penyebrangan di atur, tak bisa sembarangan. Sedangkan dua lokasi di jalur selatan biasanya padat oleh wisata," katanya. Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih mengatakan prinsipnya mendukung operasi ramadniya 2016, apalagi mudik sudah menjadi tradisi berlangsung saat menjelang Idul Fitri. "Dalam operasi ini perlu ada kekompakan, dan kerjasama semua pihak terkait. Selain harus mengamankan jalur mudik, juga nantinya harus melayani warga yang mengunjungi tempat wisata, tempat ibadah dan lain lain," ujarnya. Imas juga mengingatkan dinas teknis terkait harus siap bergabung dengan tim gabungan, serta melaksanakan tugas sesuai kemampuan. "Dinas Bina Marga dan Pengairan pantau dan. perbaiki jalan rusak yang akan digunakan pemudik. Kalau jalannya bagus pemudik melintas di wilayah Subang akan merasakan nyaman sekaligus mengurangi terjadinya kecelakaan Lalu lintas," ujarnya.***