kievskiy.org

Aktivitas Bongkar Muat di Cirebon Bisa Dibuka Lagi

JAKARTA, (PR).- Sejumlah anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Cirebon, Rabu, 3 Agustus 2016. Penutupan bongkar muat batu bara menjadi salah satu topik kunjungan komisi yang membidangi masalah perhubungan dan transportasi ini. Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi mengatakan, kunjungan komisi V dilakukan pada Rabu pagi. Di pelabuhan, mereka bertemu dengan pengelola pelabuhan batu bara dari Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan II Cirebon dan PT Pelindo II Cirebon. Berdasarkan pembicaraan dengan pengelola pelabuhan, Yoseph menuturkan, saat ini muncul desakan dari sebagian elemen masyarakat yang menginginkan agar bongkar muat batu bara yang telah ditutup selama 4 bulan terakhir, dibuka kembali. Yoseph menyampaikan, pemerintah pada dasarnya bisa membuka kembali aktivitas bongkar muat, asalkan ada surat tertulis dari pemerintah daerah dan kantor lingkungan hidup. Akan tetapi, dia tidak tahu menahu mengenai sikap Pemkot Cirebon mengenai hal tersebut. "Saya tidak ketemu juga dengan wali kotanya," kata dia. Setelah hasil kunjungan ke Pelabuhan Cirebon, dia mengatakan, menerima informasi mengenai dampak ditutupnya aktivitas bongkar muat batu bara dari sisi berlipatnya ongkos produksi bongkar muat batu bara dan pekerja yang menganggur. "Sejak ditutup, bongkar muat batu bara pindah ke Tegal dan itu katanya bagi pengusaha membuat ongkos produksi bisa berlipat-lipat. Jadi keluhan juga. Lalu, serapan tenaga kerja di Pelabuhan Cirebon juga besar, tapi sekarang menganggur," katanya. Sikap Komisi V sendiri, kata dia, mendorong semua pihak agar mengambil keputusan berdasarkan peraturan yang ada, meliputi Undang-Undang, Kajian Amdal, pernyataan dari Badan Lingkungan Hidup sampai pernyataan masyarakat. "Supaya tidak timbul masalah lagi di kemudian hari," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat