kievskiy.org

Kabupaten Sukabumi Surplus Padi 88.000 Ton

BUPATI Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami secara simbolis memanen padi di sawah milik warga Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis 4 Agustus 2016. Pada panen raya hingga Juli 2016 produksi padi surplus mencapai 88.000 ton.*
BUPATI Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami secara simbolis memanen padi di sawah milik warga Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis 4 Agustus 2016. Pada panen raya hingga Juli 2016 produksi padi surplus mencapai 88.000 ton.*

PALABUHANRATU, (PR).- Hingga Juli 2016 produksi padi di Kabupaten Sukabumi mengalami surplus sebanyak 88.000 ton. Capaian tersebut meningkat 11.000 ton dibandingkan dengan hasil panen Juli tahun lalu. Jumlah surplus akan terus bertambah karena masih ada sekitar 23.000 hektare sawah siap panen. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi Sudrajat mengatakan, total lahan sawah sasaran panen mencapai 160.000 hektare dengan tingkat produktivitas sekitar 7-8 ton per hektare. Ia optimistis target minimal 150.000 ton padi yang dicanangkan pemerintah daerah pada tahun ini bisa tercapai. "Apalagi luas lahan siap panen sekarang bertambah ketimbang tahun lalu yang sekitar 154.000 hektare karena dilanda musim kemarau panjang," ujar Sudrajat saat menghadiri acara panen raya di Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Kamis 4 Agustus 2016. Ia menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan sekitar 2,5 juta penduduk Kabupaten Sukabumi diperlukan sebanyak 21.400 ton per bulan. "Jadi masyarakat tak perlu khawatir kesulitan membeli beras karena memang sangat melimpah. Kami juga akan mengawasi stabilitas harga di pasar jangan terlalu murah karena bisa merugikan petani," ucapnya. Bupati Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami menyatakan, prestasi tersebut merupakan hasil dari kerja keras petani. Ia berharap, dengan melakukan penyuluhan secara berkelanjutan, pada tahun depan Kabupaten Sukabumi akan menjadi daerah lumbung padi terbesar se-Jawa Barat. "Serangan hama bisa dikendalikan. Di wilayah tadah hujan seperti Palabuhanratu dan Pajampangan petani masih bisa panen," ucapnya. Untuk memenuhi target menjadi wilayah lumbung padi terbesar, pemerintah sedang berusaha memaksimalkan produksi padi di lahan tadah hujan seperti di wilayah Palabuhanratu, Ciemas dan Ciracap. "Dengan cara percepatan pola tanam karena sangat penting untuk wilayah tadah hujan. Saat memasuki musim hujan seperti sekarang, setelah panen langsung tanam lagi agar petani bisa panen hingga tiga kali dalam setahun," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat