kievskiy.org

Kijang Turun dari Gunung Ciremai Tidak Terkait Aktivitas Vulkanik

WARGA memperhatikan kijang dari kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yang tertangkap saat memasuki permukiman penduduk, Kamis 4 Agustus 2016.*
WARGA memperhatikan kijang dari kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai yang tertangkap saat memasuki permukiman penduduk, Kamis 4 Agustus 2016.*

KUNINGAN, (PR).- Seekor kijang (muntiacus muntjak) betina dalam keadaan hamil yang dipastikan berasal dari kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) turun gunung dan tertangkap hidup-hidup oleh masyarakat di Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Kamis 4 Agustus 2016. Hewan yang oleh masyarakat sekitar Ciremai disebut kidang atau mencek tersebut, siang itu pula segera dilaporkan dan diserahkan kepada Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. Kijang itu pertama kali terlihat oleh Arini (60) warga RT 7 RW 10, Dusun Palutungan, sekitar pukul 10.30 WIB. Menurut Arini, ketika itu ia melihat kijang sedang mendekam diam di selokan di tepian gang lingkungan perumahan penduduk menuju jalaur pendakian Ciremai. "Awalnya saya mengira anjing, teryata setelah saya lihat dari jarak lebih dekat, binatang mendekam di selokan itu seekor mencek," kata Arini. Mengetahui hal itu, Arini lalu memberi tahu Nana (43), tetangganya. Nana pun mengkap kijang tersebut. "Begitu saya dekati, kijang langsung beranjak lari ke arah gunung Ciremai tetapi gerak langkah larinya agak lamban seperti kurang tenaga dan saat itu pula berhasil tertangkap oleh saya," kata Nana. Nana dan sejumlah masyarakat di dusun yang hanya terpaut jarak kurang dari 500 dari batas kawasan TNGC memastikan kijang tersebut berasal dari Gunung Ciremai. Sebagian besar warga menduga kijang itu turun gunung karena dikejar pemburu atau macan tutul. Selain itu, ada beberapa orang menduga kijang turun karena ada gejolak peningkatan aktivitas vulkanik di gunung berapi tersebut. Kepala Resort Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem BTNGC Idin Abidin, menyatakan, selama 3 bulan terakhir hingga kasus penangkapan kijang betina hamil tersebut, pihaknya telah mendapat laporan dan mengamankan 5 kijang sejenis yang berasal dari kawasanTNGC. Sementra itu, Kepala Pos Pengamat Gunung Api Ciremai lingkup lembaga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Iyus Rushana meyakinkan kasus kijang turun gunung di Ciremai itu bukan pengaruh aktivitas vulkanik.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat