CIAMIS,(PR).- Sejumlah Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Diwilayah Ciamis dan Kota Banjar mulai tidak menyediakan bahan bakar minyak jenis Premium. Sebaliknya Pertalite yang memiliki RON 90 persediannya mulai menggantikan Premium yang harganya masih mendapat subsidi pemerintah. Pantauan di beberapa SPBU di Ciamis, Jumat, 12 Agustus 2016, ada SPBU yang sama sekali sudah tidak menyediakan Premium yang memilikki RON 80. Selain itu, ada pula SPBU yang menyediakan Premium, akan tetapi khusus melayani sepeda motor. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kota Banjar. Beberapa konsumen yang tetap memilih Premium, terpaksa harus membeli di SPBU yang ada di wilayah Kecamatan Cisaga yang masih menyediakan bensin. Warga masih membeli Premium, disebabkan karena harganya lebih murah, dibandingkan Pertalite. Saat ini, harga Premium RON 88 mencapai Rp 6.550 per liter. Sedangkan Pertalite RON 90 harganya Rp 6.900 dan Pertamax RON 92 harganya mencapai Rp 7.350 per liter. "Sebenarnya sih mau beli Premium, akan tetapi tidak ada, jadi terpaksa beralih ke Pertalite. Memang ada SPBU yang jual tetapi lokasinya lumayan jauh, sedangkan di tanki sudah habis," ungkap Dadang, warga Ciamis. Dia mengaku membeli Premium karena harganya lebih murah dibandingkan Pertalite. Namun demikian, mengaku akan beralih ke Pertalite, apabila lebih bagus di mesin. "Ada teman yang bilang Pertalite mesin lebih halus. Ya sekarang saya coba dulu saja," ujarnya. Tidak adanya bensin atau Premium di sejumlah SPBU, ternyata disengaja oleh pengusaha atau pemilik fasilitas tersebut. Saat mengajukan pesanan ke Pertamina melalui Hiswanamigas, langsung menyebut Pertalite. "Pengusaha SPBU mengajukan permohonan Pertalite kepada Hiswanamigas, dengan tembusan Pertamina. Jadi bukannya Pertamina tidak ada Premium, tetapi pengusaha yang minta Pertalite," tutur seorang pengusaha SPBU di Ciamis, Tatang Aceng Kendar. Dia mengatakan pengurangan Premium menjadi Pertalite sudah dimulai sejak Senin, 8 Agustus 2016, akan tetapi beberapa SPBU sudah melakukan menjelang bulan puasa lalu. Hal tersebut tidak hanya di wilayah Ciamis akan tetapi juga Kota Banjar dan Pangandaran. Lebih lanjut Tatang mengakui harga Pertalite lebih mahal dibandingkan Premium. Akan tetapi, setelah mencermati kendaraannya, Pertalite lebih unggul dibanding Premium,salah satunya pembakaran lebih bagus, sehingga mesin lebih awet. "Soal selisih harganya tidak terpaut jauh, hanya Rp 350 per liter. Setelah beberapa hari pemakaian, bakal merasakan lebih untung memakai Pertalite. Kami sebagai pengusaha justeru berupaya memberi pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik," ujarnya. Tatang yang pengusaha angkutan kota menambahkan, sebelum mempergunakan Pertalite, setiap hari satu armada menghabiskan 13 liter - 14 liter. Akan tetapi setelah memergunakan Pertalite, hanya 10 liter - 11 liter. "Ini fakta, sebab setiap kendaraan keluar atau masuk tanki harus kondisi full, penuh. Memang sampai saat ini masih banyak masyarakat yang lebih melihat volume atau jumlah. Memang butuh waktu untuk mengubah, tentunya disertai pembuktian," katanya.***