kievskiy.org

Kopi Sianida Disajikan Sebelum Ritus Menarik Emas Dilakukan

POLISI menggelandang tersangka pembunuhan menggunakan kopi beracun ke kediamannya di ‎Jalan M Yusuf, RT 2 RW 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya‎, Kota Depok, Rabu 5 Oktober 2016‎ Sejumlah barang bukti baru pembunuhan ditemukan polisi.*
POLISI menggelandang tersangka pembunuhan menggunakan kopi beracun ke kediamannya di ‎Jalan M Yusuf, RT 2 RW 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya‎, Kota Depok, Rabu 5 Oktober 2016‎ Sejumlah barang bukti baru pembunuhan ditemukan polisi.*

DEPOK, (PR).- Sejumlah fakta baru bermunculan dalam aksi pembunuhan dengan menggunakan kopi bercampur potasium sianida ‎di Kota Depok. Tersangka diduga memesan kopi dari warung di dekat rumahnya sebelum mengelar ritus gaib menarik emas. Hal tersebut terungkap saat polisi menyisir tempat tinggal tersangka, AH di ‎Jalan M Yusuf, RT 2 RW 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Rabu 5 Oktober 2016. Dari hasil pengusutan, diketahui kopi berasal dari sebuah warung kopi (warkop) di dekat rumah tersangka. Nur Jamaludin (16), penjual kopi di warkop itu mengaku tersangka datang, Jumat 30 September 2016 sekitar pukul 20.00 WIB, malam. Tersangka, tutur Nur, membeli tiga kopi. Selain tiga kopi, tersangka membeli es teh manis dan gorengan. Kopi tersebut dibawa ke lokasi kejadian menggunakan plastik. Saat dituang ke gelas, bubuk potasium dimasukkan ke dalam air kopi. Tersangka diduga membohongi korban dengan menyebut bubuk potasium sebagai jamu. "Saat minum (tersangka) langsung jatuh di lokasi," ujar Kepala Polresta Depok Harry Kurniawan. Harry menilai, kandungan racun yang ditaburkan di dalam kopi itu tinggi. Namun, dia tak menjelaskan secara detail jumlah kandungan potasium itu. Mereka datang ke lapangan di Kampung Serab, Sukmajaya dengan tujuan menarik emas melalui ritus gaib. Ritus tersebut merupakan modus tersangka untuk mengambil mobil serta harta benda korban setelah membunuhnya. Seperti diketahui, dua tersangka telah ditetapkan dalam perkara itu. Selain AH, polisi‎ juga menetapkan Riyadi sebagai tersangka yang diduga ikut membantu pelarian tersangka ke Lampung. Sebelumnya, identitas dua mayat misterius yang ditemukan warga Kota Depok terkuak. Keduanya diduga korban pembunuhan. Mayat ditemukan di tempat terpisah Sabtu‎ 1 Oktober 2016, pukul 6.30 WIB. Satu mayat tanpa identitas itu ditemukan di Jalan Pertanian Raya, RT 5 RW 4, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo. Mayat lain ditemukandi Jalan Makam Kopo, RT/RW 09 Kelurahan/Kecamatan Limo. Mayat di Jalan Pertanian Raya ‎‎memiliki tinggi 167 sentimeter, badan Sedang, rambut lurus. Saat ditemukan, mayat tersebut menggunakan celana jeans dan baju kemeja motif kotak-kotak warna gelap. Sementara itu, mayat di Jalan Makam Kopo memiliki ciri tinggi 165 sentimeter, kulit sawo matang, rambut lurus gondrong, menggunakan celana jeans dan kemeja kotak-kotak warna gelap. Dalam ri‎lis Polresta Depok, Minggu 2 Oktober 2016, mayat yang ditemukan di Jalan Pertanian Raya adalah Shendy Eko Budianto. Sedangkan mayat lain di Jalan Taman Makam Kopo yakni Ahmad Sanusi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat