kievskiy.org

Lubang Beruap Hangat Kembali Muncul di Puncak Gunung Ciremai

KUNINGAN, (PR).- Sejumlah pendaki Gunung Ciremai belakangan ini banyak memperbincangkan keberadaan lubang yang sekitar sebulan lalu muncul dan mengeluarkan uap hangat di puncak gunung tersebut. Lubang itu, menurut sejumlah pendaki dan pemandu di jalur Palutungan, Kabupaten Kuningan diketahui baru muncul sejak pertengahan September 2016. Lubang yang mengeluarkan uap hangat itu berada di puncak barat daya bibir kawah Ciremai tepatnya di area pelataran yang biasa dijadikan lapangan upacara bendera oleh para pendaki. Lokasi itu merupakan puncak jalur pendakian dari Palutungan, Kabupaten Kuningan dan jalur pendakian dari Apuy, Kabupaten Majelengka. Dari pengamatan, mulut lubang tersebut hanya memiliki ukuran diagonal rata-rata belasan sentimeter berbentuk tak beraturan. Lorong lubang itu agak vertikal menyempit ke bawah tepat di bawah sebongkah batu. Menurut sejumlah pendaki dan warga Dusun Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang sering menyertai pendaki ke puncak gunung tersebut, ketika baru ditemukan sebulan lalu, lubang itu hanya berupa celah kecil yang mengeluarkan kepulan uap hangat. "Celah lubang kecil itu menjadi lubang seperti sekarang karena banyak dikorek oleh pendaki yang penasaran," ujar Yepi (22), warga Dusun Palutungan dan dibenarkan oleh ayah kandungnya Oyo (47) yang sering mendampingi pendaki dan membantu evakuasi pendaki bermasalah di gunung tersebut, Senin 17 Oktober 2016. Uap yang sering terlihat jelas mengepul pada pagi hari dari lubang tersebut terasa hangat, mengandung air seperti kabut, tanpa aroma belerang, dan jika terhisap pun tidak sampai terasa mengaggu pernafasan. Karena itu pula, akhir-akhir ini lubang beruap hangat itu, menurut Oyo dan Yepi, sering dimanfaatkan para pendaki untuk sekadar menghagatkan telapak tangan atau bagian badan lainnya. Bahkan, kehadiran lubang beruap hangat itu, akhir-akhir ini telah menjadi daya tarik baru bagi para pendaki Ciremai, terutama yang mendaki dari jalur Palutungan dan Apuy. Berdasarkan pantauan, lubang kecil yang mengeluarkan uap hangat di puncak gunung berapi berketingian sekitar 3.078 meter di atas permukaan laut itu juga pernah muncul pada Januari 2014. Nakan tetapi, uap hangatnya ketika itu hanya keluar selama musim hujan dan lubangnya pun lambat-laun tertutup kembali urugan tanah. Lokasi lubang kecil yang mengeluarkan uap itu pun masih di pelataran tersebut dan terpaut jarak sekitar belasan meter dari lubang beruap hangat yang ada saat ini. Ketika dimintai tanggapan mengenai hal itu, petugas pengamat gunung api Ciremai dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bnecana Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Ciremai, di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan Iyus Rushana, menyatakan, dia tidak bisa menyimpulkan latar belakang kemunculan dan jenis uap tersebut. "Untuk mengetahui persis faktor penyebab munculnya uap pelataran puncak bibir kawah di luar kawah Ciremai dan jenis serta kandungan uapnya, hal itu perlu penelitian ahli vulkanologi," kata Iyus Rushana.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat