KUNINGAN, (PR).- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Panas Bumi di bawah Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, menyosialisaikan rencana pengembangan panas bumi wilayah kerja Gunung Ciremai di Hotel Horison Tirta Sanita, Kabupaten Kuningan, Kamis 20 Oktober 2016. Acara tersebut difasilitasi Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan menghadirkan sekitar 400 peserta perwakilan dari berbagai pihak dan kalangan masyarakat Kabupaten Kuningan. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 400 peserta undangan dari sejumlah pihak serta berbagai kalangan masyarakat Kabupaten Kuningan, berlangsung mulai sekitar pukul 10.00 hingga 15.30 WIB. Namun, sebelum acara itu berakhir puluhan peserta di antaranya, sebagian besar dari kelompok Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) yang selama ini sering berunjuk rasa menolak rencana tersebut, mendahului meninggalkan acara itu dan menyatakan untuk tetap menolak dilaksanakannya ekplorasi potensi panas bumi di WKP Gunung Ciremai. Direktur Panas Bumi dari Kementerian ESDM Yunus Saefulhak, kepada wartawan serta dalam acara itu mengungkapkan, negara Indonesia sudah kekurangan kekurangan energi listrik. Selama ini, kebutuhan energi listrik di Indonesia dipenuhi dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan PLTU batubara atau sumber energi fosil yang kapasitasnya semakin lama semakin terbatas. Bahkan, menurut dia, sumber energi fosil dan batu bara di Indonesia diprediksi akan habis dalam jangka waktu antara 13 sampai 18 tahun ke depan. Sementara kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun sudah pasti bakal semakin meningkat. "Oleh karena itu Mau tidak mau kebutuhan energi listrik Indonesia harus diisi dengan energi terbarukan. Salah satunya dengan memanfaatkan potensi panas bumi yang ada di WKP Gunung Ciremai," katanya. Energi panas bumi atau geothermal, ujarnya, merupakan energi yang ramah lingkungan, dan bersih. "Kenapa bersih, karena dalam prosesnya tersirkulasi. Artinya setelah air dari uap panas itu menggerakan turbin, lalu didiginkan lagi dan diinjeksikan kembali ke dalam tanah," katanya, dibenarkan juga ahli geothermal dari Universitas Indonesia Yunus Daud, yang dihadirkan sebagai salah satu nara sumber dalam acara tersebut. Mereka menerangkan, dalam teknologi pemanfatan panas bumi untuk energi listrik, air uap panas bumi yang dikeluarkan melalui pipa pengeboran dimanfatkan untuk menggerakan ketel uap pemutar turbin gerenarator listrik, tidak dibuang ke alam bebas. Sumber air yang dipanaskan energi panas bumi itu pun, diambil dari kedalaman tanah antara 2.500 hingga 3.000 meter, jauh lebih dalam dan terpisah dari sumber air tanah permukaan. Saat dimintai tangggapan atas adanya penolakan dari sejumlah peserta acara tersebut, Yunus Saefulhak, menyatakan mereka perlu mengadakan pembahasan lagi bersama Pemerintah Kabupaten Kuningan. "Ada ide juga sepertinya kami perlu menggelar diskusi menghadirkan beberapa pakar dan masyarakat yang berpandangan kontra maupun yang pro terhadap pemanfaatan energi panas bumi," katanya. Hal senada juga diungkapkan Bupati Kuningan Acep Purnama kepada wartawan seusai mengikuti pembukaan acara tersebut. "Dengan adanya sosialisasi ini mudah-mudahan masyarakat bisa paham. Jika ada keberatan-keberatan silakan didiskusikan di forum ini. Pro kontra atau sepakat tidak sepakatnya, silahkan, tetapi kalau tidak puas dengan hasil sosialisasi ini, bisa diulang lagi. Atau bila perlu ke Jakarta berdiskusi dengan para pakar yang ada di kementerian," ujar Acep Purnama.***
Sosialisasi Geothermal Gunung Ciremai Diwarnai Penolakan
![SUASANA acara sosialisasi rencana pengembangan panas bumi wilayah kerja Gunung Ciremai di Hotel Horison Tirta Sanita, Kabupaten Kuningan, Kamis 20 Oktober 2016.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2016/10/nur2010-Sosialisasi Geothermal gunung Ciremai1.jpg)
SUASANA acara sosialisasi rencana pengembangan panas bumi wilayah kerja Gunung Ciremai di Hotel Horison Tirta Sanita, Kabupaten Kuningan, Kamis 20 Oktober 2016.*
Terkini Lainnya
Tags
Jawa Barat
Jabar
Kuningan
Gunung Ciremai
panas bumi
Artikel Pilihan
Terkini
Diamankan Polisi Usai Konvoi Ugalan-ugalan, Belasan Pemotor Remaja di Ciamis Diserahkan ke Keluarga
ASN Jabar Diduga Pemeran Wanita Video Asusila Terancam Dipecat
BKD Jabar Panggil Wanita ASN yang Diduga Jadi Pemeran Video Asusila
Polisi Main Judi Online di Bekasi, Siap-siap Ditindak Provos
Curiga Diselingkuhi, Suami di Sukabumi Nekat Tabrak Mobil Istri
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Prediksi Skor Persib Bandung vs PSM Makassar 19 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Rapid Vienna vs AC Milan, Dilengkapi Starting Line-up
Polisi Tahan Muller Bersaudara, Dugaan Mafia Tanah di Dago Elos
Profil Suami Jennifer Coppen, Dali Wassink, Pria Kelahiran Thailand yang Meninggal Dunia di Usia Muda
Dali Wassink Ucap Syahadat Semasa Hidup, Suami Jennifer Coppen Akan Dimakamkan Secara Islam
Daftar Juara Piala Presiden, Persib Pernah Angkat Piala, Arema 3 Kali Juara
Cara Beli Tiket SO7 ‘Tunggu Aku di Bandung’, Dibuka Sore ini!
Rangers vs Manchester United di Pertandingan Pramusim: Prediksi Skor dan Susunan Pemain
Orang-Orang Prabowo yang Dapat Jabatan di Era Jokowi, Duduki Kursi Menteri Sampai Komisaris BUMN
Ketum PBNU Ikut Ritual Ibadah Yahudi di Israel? Video Tahun 2018 Tuai Kontroversi
Berita Pilgub
Head to Head Pilgub Jambi 2024, Haris-Sani dan Romi-Saniatul, Siapa Kuat?
Siap Tarung di Pilkada Belitung, Yuspian Layangkan Surat Pengunduran Diri Sebagai Pj Bupati
Persaingan Ketat di Pilgub Kepri 2024: Rudi vs Ansar Ahmad?
Harta kekayaan Andi Sudirman Sulaiman didominasi tanah dan bangunan
Pilwalkot MAKASSAR! Alumni SMP Datu Museng Dukung Indira Maju Pilwali Makassar
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022