INDRAMAYU, (PR).- Puluhan anggota Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Indramayu melakukan aksi simpatik bertepatan dengan Hari Dokter Nasional di depan kantor Dinas Kesehatan setempat, Senin, 24 Oktober 2016. Aksi mereka sekaligus menolak rencana penerapan program studi Dokter Layanan Primer (DLP) pada tahapan akademis kedokteran. Menurut salah seorang peserta aksi sekaligus Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinkes Indramayu, M Toha, penerapan DLP dikhawatirkan menghambat proses regenerasi dan penambahan tenaga dokter nasional. “DLP ini seperti memperpanjang masa sekolah. Sementara jumlah dokter masih sangat kurang sehingga dibutuhkan secepatnya,” kata Toha. Ia menjelaskan, DLP bisa didapatkan para dokter dengan menjalani perkuliahan selama dua tahun lamanya. Hal itu dianggap memperpanjang masa sekolah para dokter dari yang biasanya lima sampai enam tahun menjadi delapan tahun. Toha menduga penerapan DLP berkaitan dengan program pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurutnya, DLP tidak diperlukan karena profesi dokter umum sudah cukup untuk meyakinkan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada seluruh tingkatan masyarakat. Dengan panjangnya masa perkuliahan di jurusan kedokteran, Toha mengkhawatirkan minat masyarakat khususnya generasi muda menjadi dokter kian menurun. Ujungnya, ia memperkirakan jumlah dokter kurang dari yang dibutuhkan masyarakat, yakni satu dokter banding 20 ribu penduduk. “Saat ini di Indramayu mungkin baru satu banding 50 ribu atau 60 ribu penduduk,” katanya menegaskan. Toha memperkirakan jumlah dokter umum di daerahnya saat ini baru sebanyak sekitar 20 orang.***
IDI Idramayu Tolak Penerapan Program Studi DLP
![SEJUMLAH Dokter anggota IDI Kabupaten Indramayu membentangkan spanduk bertuliskan penolakannya terhadap DLP di depan Dinas Kesehatan setempat, Senin, 24 Oktober 2016. Para dokter menganggap penerapan DLP hanya memperpanjang masa sekolah kedokteran.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/www/2019/desktop/images/blank1x1.png)
SEJUMLAH Dokter anggota IDI Kabupaten Indramayu membentangkan spanduk bertuliskan penolakannya terhadap DLP di depan Dinas Kesehatan setempat, Senin, 24 Oktober 2016. Para dokter menganggap penerapan DLP hanya memperpanjang masa sekolah kedokteran.*
Terkini Lainnya
Tags
hari dokter nasional
IDI
Indramayu
Jabar
program studi
DLP
Dokter Layanan Primer
Artikel Pilihan
Terkini
Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah
KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya
Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya
Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran
Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Hacker Bakal Pulihkan Data PDN Cuma-cuma, Kasihan Lihat Tak Becusnya Pemerintah Indonesia
Isi Pesan Hacker PDNS 2 untuk Pemerintah dan Rakyat Indonesia, Maaf dan Peringatan
Hasil Timnas Indonesia U-16 vs Australia: Main dengan 10 Pemain, Garuda Merah Putih Tahan Imbang Australia 2-2
Prediksi Skor Brasil vs Kolombia di Copa America 2024, Dilengkapi Starting Line-up
Prediksi Skor Rumania vs Belanda 2 Juli 2024: Berita Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Portugal vs Slovenia di Euro 2 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Prancis vs Belgia di Euro 1 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Prediksi Skor Kosta Rika vs Paraguay di Copa America 3 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Audrey Davis Anak David Bayu Viral Usai Posisi Tato dan Tahi Lalat Dikaitkan Isu Video Syur
Cara Cek Penerima Bansos PKH Juli 2024 Lewat HP
Kabar Daerah
Musim Liburan Sekolah Saatnya Menjajal River Tubing Majalengka: Tempat Wisata yang Dapat Pacu Adrenalin Kalian
Ide Bisnis Tahun 2024 Cocok Untuk Pemula, Tanpa Modal Tapi Cuan Berlimpah
Nahas! Satu Keluarga di Jawa Barat Tewas Terbakar, para Korban Terjebak dalam Ruangan!
5 Penginapan Instagramable Banget Buat Nonton MXGP Lombok 2024
Tambah Jos Rek! Manjakan Pengunjung Libur Sekolah Kebun Binatang Surabaya Hadirkan Dua Wahana Baru, Opo Iku?
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022