kievskiy.org

Warga Miskin Indramayu Bertambah

WARGA mengenakan kostum untuk meminta-minta uang receh di perempatan jalan patung kijang Kabupaten Indramayu, Kamis, 10 November 2016. Menurut perhitungan BPS, jumlah warga miskin di Kabupaten Indramayu pada 2015 mencapai 253,12 ribu jiwa./HILMI ABDUL HALIM/PR
WARGA mengenakan kostum untuk meminta-minta uang receh di perempatan jalan patung kijang Kabupaten Indramayu, Kamis, 10 November 2016. Menurut perhitungan BPS, jumlah warga miskin di Kabupaten Indramayu pada 2015 mencapai 253,12 ribu jiwa./HILMI ABDUL HALIM/PR

INDRAMAYU, (PR).- Jumlah warga miskin di Kabupaten Indramayu meningkat 4,04 persen. Kenaikan tersebut menurut Badan Pusat Statistik dari pengolahan data Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) 2015. Jumlah warga miskin tercatat mencapai 253,12 ribu jiwa atau bertambah 12,44 ribu jiwa dari tahun sebelumnya sebanyak 240,68 ribu jiwa. Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Indramayu, Jejen Priyatna mengatakan survei tersebut berdasarkan tingkat pengeluaran masyarakat untuk keperluan makanan dan non-makanan seperti tempat tinggal, listrik, transportasi, kesehatan, pendidikan dan lainnya. Rata-rata, warga Indramayu mengeluarkan biaya Rp 379.088 per bulan untuk memenuhi kebutuhannya. “Yang masuk dalam garis kemiskinan adalah warga yang tidak mampu mengeluarkan biaya Rp 379.088 per bulan untuk memenuhi keperluan makanan dan non-makanan,” kata Jejen di kantor BPS Indramayu, Kamis, 10 November 2016. Menurut data, jumlah pengeluaran setiap warga pada 2015 meningkat dari tahun sebelumnya. Jejen menyebutkan, pengeluaran setiap penduduk Indramayu dalam satu tahun mencapai Rp 8,769 juta. Sementara tahun sebelumnya hanya sebanyak Rp 8,668 juta. Ia memperkirakan jumlah pengeluaran warga tidak sebanding dengan penghasilan mereka, terlebih warga yang bekerja di luar buruh perusahaan dengan gaji minimum kabupaten. Lebih lanjut, Jejen menjelaskan secara teknis pendataan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pendataan pertama pada Februari-Maret 2015 melibatkan 96 keluarga dengan fokus pada pengeluaran untuk makanan. Kedua, pendataan dilakukan pada September 2015 pada 24 sample keluarga. “Sudah dua tahun terakhir polanya seperti itu. Memang tidak dilakukan di semua kecamatan tetapi hanya pada sample keluarga yang ditentukan pihak pusat. Cara seperti ini sudah dianggap mewakili untuk tingkat Kabupaten,” kata Jejen menjelaskan. Data tersebut kemudian diolah hingga Oktober 2016 dan hasilnya sudah bisa dilihat. Data itu baru diketahui Kepala Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial di Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Indramayu Atin Anifah. Ia mengakui data dari BPS banyak dijadikan dasar penentuan bantuan dari pemerintah pusat pada warga miskin di daerahnya. Selama ini, Atin mengakui pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan pendataan warga miskin. Pendataan, menurutnya hanya dilakukan apabila ada program dari pemerintah pusat untuk bantuan tertentu seperti Kartu Indonesia Sehat dan Program Keluuarga Harapan. “Untuk penerima KIS yang terdata dari pusat pada 2015 sebanyak 174.002 orang. Tapi sekarang ada penambahan dan sedang kami verifikasi datanya sebanyak 43.225 orang,” kata Atin di ruangan Kepala Bidang Sosial Zulkarnaen kemarin. Sementara penerima bantuan PKH di Indramayu saat ini mencapai 25.504 keluarga dengan tambahan 37.658 keluarga yang sedang diverifikasi datanya. “Tapi angka tersebut tidak bisa dijadikan acuan jumlah warga miskin di Indramayu. Perlu ada pendataan secara khusus berdasarkan 11 kriteria warga miskin dari Permensos Nomor 146/HUK/2013,” kata Zulkarnaen. Ia meyakini pendataan yang dilakukan BPS berbeda dengan kritera yang dijadikan acuan dinas terkait.***

Terkini Lainnya

  • Tags

  • Permensos

  • PKH

  • kartu indonesia sehat

  • BPS

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • Drs Kusmana Hartadji, MM: Konsisten Jalankan Amanah

  • KPU Umumkan Anggota KPU Jabar 2023-2028, Berikut Daftarnya

  • Waspada Angin Kencang di Empat Wilayah Jawa Barat, BMKG Beberkan Faktor Penyebabnya

  • Tangis Haru Dandim 0625 Letkol Yusuf Andriyanto Saat Tinggalkan Pangandaran

  • Sejoli Mesum Asal Garut Pemeran Video Live Streaming Asusila Ditangkap Polisi

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Prediksi Skor AS Roma vs FK Kosice, Dilengkapi Starting Line-up Pemain

  • Sandiaga Uno Khawatirkan Kekuatan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar: Rekam Jejak Baik, Survei Unggul

  • HUT ke-60 Wanadri, Gelar Bandung Joy Riding Jelajah Nusantara Gowes hingga 5.000 Km ke IKN

  • Produsen Roti Aoka Bantah Pakai Pengawet Kosmetik: Kami Kantongi Izin Edar, dan Aman bagi Kesehatan

  • Jusuf Kalla: Masjid Harus Bisa Memakmurkan Jemaah, Tak Melulu Dimakmurkan Jemaah

  • LDII Kota Bandung dan Pemerintah Sinergi Tangani Judi Online dalam FGD Road to Musda VIII

  • Sodium Dehydroacetate Ternyata Bisa untuk Roti, Viral Gegara Disebut Bahan Berbahaya dalam Roti Aoka

  • Anak dan Menantu Jokowi Maju Pilkada 2024, Mahfud MD Singgung soal Moral

  • Apa Itu Sodium Dehydroacetate? Kandungan yang Diduga Ada di Roti Aoka dan Jadi Viral

  • Prediksi Skor Persis Solo vs PSM Makassar Piala Presiden 22 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Berita Pilgub

  • Partai Pengusung Anies Nyatakan Dukungan ke Putra Jokowi jika Maju Pilkada Jateng

  • Ansar Ahmad Tunggu Keputusan Golkar dan Gerindra Terkait Calon Wakilnya di Pilgub Kepri 2024

  • Kerja Mati-matian Agar Bupati Dipegang PKB, Begini Curhatan Plt Bupati Subandi Jelang Pilkada Sidoarjo 2024

  • Perbandingan Jumlah Harta Kekayaan Al Haris dan Romi Hariyanto, Dua Calon Gubernur Jambi 2024

  • Namanya Dikait-kaitkan dengan Pilgub Jabar, Sandiaga Uno Akui Lebih PD Maju di Jakarta

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat