kievskiy.org

Warga Protes Karena Daerahnya Jadi Pembuangan Pembalut Bekas

SEJUMLAH anggota Karang Taruna Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, menghentikan truk yang akan membuang sampah berupa pembalut bekas ke TPA Jalupang, Kotabaru, Minggu 20 November 2016. Mereka kesal karena truk tersebut hampir setiap hari membuang limbah industri tanpa diolah terlebih dahulu.*
SEJUMLAH anggota Karang Taruna Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, menghentikan truk yang akan membuang sampah berupa pembalut bekas ke TPA Jalupang, Kotabaru, Minggu 20 November 2016. Mereka kesal karena truk tersebut hampir setiap hari membuang limbah industri tanpa diolah terlebih dahulu.*

KARAWANG, (PR).- Sejumlah anggota Karang Taruna Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, mencegat truk sampah yang menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Jalupang, Minggu 20 November 2016. Mereka kesal karena truk itu setiap hari membuang sampah berupa pembalut (diapers) bekas.

"Kami terpaksa menghentikan truk pembuang limbah pembalut bekas saat melintasi Kotabaru. Pasalnya, truk tersebut seenaknya membuang limbah itu secara langsung ke TPA," ujar Sekretaris Karang Taruna Kotabaru, Dian Nugraha, Minggu 20 November 2016.

Menurut dia, truk itu adalah milik PT Joint Sakti itu yang telah berkali-kali membuang limbah pembalut ke TPA. Padahal, limbah itu seharusnya dimusnahkan dahulu di tempat khusus, bukan dibuang langsung ke TPA. Menurut Dian, selain sulit hancur, limbah bekas pembalut bayi dikhawatirkan mengandung banyak bibit penyakit. Warga sekitar TPA takut bibit penyakit tersebut menyebar ke lingkungannya.

"Bau limbah bekas pembalut sangat menyengat, berbeda dengan bau sampah pada umumnya. Oleh karena itu pula kami melarang truk PT Joint Sakti membuang kembali limbah ke TPA Jalupang," kata Dian.

Disebutkan pula, aktivitas truk sampah itu diduga kuat tidak diketahui oleh pengelola TPA Jalupang. Atau mungkin, ada konspirasi antara pengusaha dengan pengelola TPA, sehingga aksi pembuangan limbah tersebut berjalan lancar. "Yang saya tahu, kalangan industri tidak boleh membuang limbah ini ke TPA. Ironisnya puluhan truk limbah pembalut bekas bisa lolos dibuang ke sini," ujar Dian.

Menurut dia, pihak Karang Taruna terpaksa melakukan penyegatan truk, karena pengelola TPA tak terlihat melakukan penolakan. "Jika dibiarkan, kami khawatir TPA yang sudah overload ini semakin penuh oleh limbah industri. Mudah-mudahan setelah dicegat, truk-truk Joint Sakti tidak berani lagi membuang limbah pembalut ke TPA," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat