kievskiy.org

Wali Kota Sukabumi Terpukul Berulangnya 'Kasus Emon'

Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi, belum lama ini tengah melakukan serangkaian pendampingan  pelayanan psikis kepada seluruh korban penyimpangan seks Andri Sobari alias Emon. Kini Walikota Sukabumi, Mohamad Muraz, Senin 12 Desember 2016 kembali  terpukul dengan terulang kembali kasus pelecahan seks yang menimpa anak-anak dibawah umur.*
Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi, belum lama ini tengah melakukan serangkaian pendampingan pelayanan psikis kepada seluruh korban penyimpangan seks Andri Sobari alias Emon. Kini Walikota Sukabumi, Mohamad Muraz, Senin 12 Desember 2016 kembali terpukul dengan terulang kembali kasus pelecahan seks yang menimpa anak-anak dibawah umur.*

SUKABUMI, (PR).- Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengaku terpukul dengan berulangnya 'Kasus Emon'.  Yakni kasus pencabulan yang kali ini menimpa delapan anak-anak di bawah umur dilakukan oleh pelaku berinisial JA (15).

“No komen dulu, tapi terus terang sangat prihatin dengan kasus ini.  Sekarang masih ditangani Polres, kita tunggu hasilnya. Kami berharap semua pihak, khususnya orang tua untuk menjaga anak-anaknya dari perbuatan tidak terpuji,”  ujar Muraz, Senin 12 Desember 2016.

Sebelumnya diketahui,  Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satuan Reserse dan Kriminalitas Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Sukabumi Kota menerima laporan delapan anak menjadi  korban pelecehan seksual. Pelaku yakni JA (15) sebelumnya adalah korban tindakan serupa yang dilakukan Andri Sobari alias Emon (24) sekitar 2014 lalu. 

Adapun Emon terpidana kasus kejahatan seksual masih mendekam dipenjara. Emon diganjar hukuman 17 tahun penjara. 

Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi,  Joko Kristianto mengatakan  sebanyak 21 anak  dari 45 anak tertular perilaku penyimpangan seks.

Korban kejahatan seksual, tidak hanya menyisakan rasa trauma. “Tapi terindikasi sebagian besar korban tertular berperilaku serupa dengan pelaku,” katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat